Setelah 1 minggu dirawat di rumah sakit, akhirnya hari ini papa sudah diijinkan pulang.
Aku senang sekali, kondisi papa sudah membaik sekarang. Siang ini setelah menyelesaikan urusan administrasi rumah sakit, aku merapikan pakaian dan barang-barang papa.
"Papa merasa lega sekali karena akhirnya hari ini diijinkan pulang Ra, papa sudah tidak betah berada di rumah sakit. Makanannya gak enak dan hambar". Kata papa.
"Namanya juga rumah sakit pa, pasti makanannya disesuaikan untuk orang sakit". Kataku sambil melipat pakaian papa dan memasukkan ke dalam tas.
"Kamu pasti capek ya Ra selama 1 minggu ini menunggu papa di rumah sakit. Maafkan papa ya Ra, karena papa sudah menyusahkan kamu". Papa tiba-tiba berkata seperti itu sambil menatapku dengan mata berkaca-kaca.
"Papa ngomong apa sich, setelah kehilangan mama. Papa itu satu-satunya orang tuaku, aku sama sekali tidak merasa disusahkan oleh papa. Kemarin saat aku tahu dari Mbok Sumi kalau papa jatuh pingsan dan dirawat di rumah sakit, aku panik dan langsung buru-buru ke rumah sakit. Aku takut terjadi sesuatu dengan papa, aku tidak mau kehilangan papa. Aku sayang dengan papa". Kataku sambil menggenggam tangan papa.
"Terima kasih banyak Ra, papa beruntung sekali memiliki putri seperti kamu. Papa juga sayang sekali dengan kamu nak". Kemudian papa mencium keningku.
Pa, aku berjanji dalam hati kalau aku akan selalu menjaga dan membuat papa bahagia. Aku tidak akan pernah membuat papa bersedih lagi, aku hanya ingin papa selalu sehat. Karena papa segalanya bagiku, papa satu-satunya orang tua yang aku miliki.
"Sudah Ra tangis-tangisannya, sekarang kita siap-siap pulang ya". Kata papa sambil tersenyum.
"Iya pa, aku beresin peralatan mandi papa dulu ya". Kataku sambil beranjak ke kamar mandi.
Saat aku sedang membereskan peralatan mandi papa, aku mendengar suara seseorang yang sedang menyapa papa dan sepertinya aku mengenal suara itu.
Aku mengernyitkan dahi, suara itu seperti suara Nathan.
Kenapa Nathan datang kesini? Mau apa dia kesini lagi? Apa ada yang ingin dia bicarakan dengan papa?
Selesai membereskan peralatan mandi papa, aku keluar dari kamar mandi dan ternyata benar itu Nathan.
"Hi Ra, maaf aku datang tanpa memberitahu kamu dan Om Albert. Aku sengaja datang karena ingin membantu sekaligus mengantar Om Albert pulang". Nathan menjelaskan sambil tersenyum.
"Terima kasih atas bantuannya, tapi saya sendiri bisa mengantar papa pulang". Kataku sambil memasukkan peralatan mandi papa ke dalam tas.
"Aku tahu Ra, tapi tidak ada salahnya aku membantu. Setidaknya ada yang bisa aku lakukan untuk membalas semua kebaikan Om Albert".
"Taaapiii...". Baru hendak menjawab kembali perkataan Nathan, tiba-tiba papa mengangkat tangannya dan meminta aku untuk berhenti bicara.
"Ya sudah kalau memang Nathan mau mengantar om pulang, sekali lagi om dan Kayra mengucapkan terima kasih atas perhatian dan kepedulian Nathan beserta keluarga". Papa menjawab pelan.
"Sama-sama om, saya juga senang bisa membantu om dan Kayra". Kata Nathan sambil tersenyum.
"Tapi pa, aku sudah membawa mobil untuk kita pulang. Jadi aku rasa tidak perlu diantar oleh Nathan". Aku berusaha menolak
![](https://img.wattpad.com/cover/358646167-288-k119894.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Luka Hati Perempuan
RomanceKayra dan Nathan menjalani pernikahan karena perjodohan, selama lima tahun pernikahan Kayra berusaha untuk merebut hati Nathan suaminya. Tetapi sekeras dan sekuat apapun usaha Kayra untuk mendapatkan cinta Nathan suaminya, tetap saja suaminya tidak...