16. Kajian Pertama Kiara

2K 168 14
                                    

"Kak Kiaraaaa cepetan kak, nanti telat loh" teriak Shaka di depan pintu kamar kembarannya itu.

"Kak Ki-"

Ceklek

"Apa?" Jawab Kiara dengan raut wajah datar.

Shaka terkesiap melihat kecantikan Kiara.

"Masya Allah... cinderella pun tiba dengan Abaya Syar'i nya, kakakku hari ini kamu benar-benar anggun syekaliii" Puji Shaka membuat Kiara sersipu malu.

"Apaan sih. Udah yok jalan entar telat Aku harus datang tepat waktu soal nya mau ketemu-"

"Ketemu siapa?" Tanya Hasan yang tiba-tiba muncul.

Shaka menebak, "pasti pangeran arab itu kan?"

"Pangeran arab siapa nak?"

"Iya pa, kia bilangnya pangeran arab. Soal nya dia tu ganteng banget, sholeh, lulusan Al-Azhar Mesir, pemilik brand pakaian muslim dan muslimah oh iya satu lagi dia itu sangat amat terkenal dengan dakwahnya dan kemarin waktu sholat Maghrib ternyata Kia Sholat di sajadahnya" jelas Kiara yang begitu antusias.

"Bentar Kak kia, kok udah tau semua tentang si pangeran arab itu? Tau dari mana? Masa iya kakak ketemu dia langsung kakak wawancarai, kan nggak lucu" tutur Shaka.

Kiara berdecak sebal, "ishh Shaka kamu tu yah kalau ngomong sembarangan aja. Jadi, Papa dan Shaka nih yah Kia jelasin. Semalam Kia buat akun second untuk stalking akun instagram nya dan Kia cari tau deh bibit bebet bobot nya. Udah sampai disini mengerti?"

Mendengar itu Hasan dan putranya terkekeh sambil menggelengkan-gelengkan kepalanya.

"Ternyata perjuangan cinta Kak Kia demi mas crush gak main-main loh pa, sampai buat akun second hahaha" tertawa shaka bersama Hasan.

"Udah-udah mendingan kalian berangkat kajian, hati-hati di jalan anak sholeh dan sholehah nya papa"

Kiara dan Shaka berpamitan tak lupa pula mencium punggung tangan Hasan.

***

"Ala mau icut bang bian hiksss..."

Ayara yang dari tadi tidak ingin lepas dari pelukan Abian, ia terus menangis ingin ikut Abian ke tempat dia mengisi jadwal kajiannya hari ini.

"Bunda, Ayah gimana kalau hari ini Ara ikut Abian mengisi kajian?" Tanya Abian.

"Loh nanti kamu kerepotan loh, kamu kan yang mengisi jadwal kajiannya nanti bagaimana dengan Ara kalau tiba-tiba dia nangis?" Tanya Ali.

"Ala janji ala akan duduk diam dengelin Bang Bian celamah" ucap Ayara dengan suara sesegukan.

Mendengar itu Aminah membuat hati Aminah luluh, "Yaudah kalau begitu bunda izinin Ara ikut Bang Bian kajian hari ini"

"Yeyyy!!! Makacih Bunda Ayah"

"Sama-sama putri Bunda dan Ayah"

***

Di ruang yang minim cahaya, dua orang yang sedang membahas rencananya. "Gimana? Ada kabar terbaru nggak?"

"Ternyata Ayah Kiara hanya keritis dia masih hidup, cuma istrinya aja yang meninggal" jelas gadis itu.

Dor

Satu tembakan ia lepas mengenai foto wajah Kiara, "Kalau begitu kita bunuh dia" ucapnya dengan wajah merah padam.

***

Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh dari rumah nya, Abian dan adiknya tiba di gedung Astrio yaitu tempat Abian mengisi kajian. Tanpa disengaja Kiara dan Shaka memakirkan mobilnya di samping mobil Abian.

Sajadah PutihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang