28. Chef Abian VS Chef Kiara

2.6K 166 55
                                    

SEBELUM BACA JANGAN LUPA
TEKAN VOTE DULU
KARENA VOTE ITU GRATIS ✨️
HAPPY READING 🤍
.

.

.

Kiara yang merasa bosan terus menunggu Abian terlihat sedang membayar belanjaan di kasir.

"Lama banget sih!" Gerutu gadis itu sembari melihat arlojinya.

"Lapar," rengeknya.

Seperkian detik Kiara dapat mencium aroma yang sangat mengunggah selera, pupilnya seketika melebar melihat bakso bakar yang sedang di oles saus oleh penjualnya.

Langkah kaki kecilnya perlahan membawa gadis itu menuju penjual bakso bakar.

"Mang bakso bakarnya sepuluh tusuk yah!"

"Pedas atau yang biasa aja neng?" Tanya penjual itu.

"Yang biasa aja mang, soalnya saya gak bisa makan yang pedas-pedas," tutur Kiara.

"Oke, siap neng!"

Sembari menunggu pesanannya, Kiara mengambil posisi duduk pada kursi kosong.

***

Selesai membayar semua belanjaan di kasir, Abian menuju ke tempat dimana ia menyuruh Kiara untuk menunggunya. Namun kenyataannya nihil, ia tidak melihat ada Kiara disana. Seperkian detik indra penglihatnya melihat Kiara yang sangat lahap makan bakso bakar.

"Ternyata kamu disini," ucap Abian dengan suara beratnya.

Uhuk

Uhuk

"Makanya kalo sebelum makan baca bismillah!" Ucap Abian mengambil posisi duduk yang berhadapan.

"Eh! Salah lo yang datang tiba-tiba muncul tanpa salam!" Ucap Kiara dengan raut nada kesal.

"ASSALAMU'ALAIKUM KIARAAA!"

"Wa'alaikumussalam!" Jawab Kiara singkat.

"Biasa aja! Gue gak budeg!!" Lanjut gadis itu dengan raut wajah kesal.

Suasana seketika menjadi hening, hingga akhirnya Abian membuka suara.

"Lo udah pake kaos kaki?"

Kiara hanya menggelengkan kepalanya. Melihat itu Abian menghela nafas jengah, lalu pria itu berdiri pergi entah kemana.

"Mau kemana dia? Bodoamat gue gak peduli," ucap Kiara seraya mengedikkan bahunya.

"Mang berapa semuanya?"

"Sudah dibayar neng sama suami neng," tutur penjual bakso itu.

"Suami saya? Tapi kan saya belum punya suami. Buktinya nih, di jari saya aja belum ada cin-"

Ucapan Kiara terpotong, akibat Abian yang berjalan menghampirinya dengan membawa sebuah paperbag.

"Nah itu suaminya neng," tunjuk penjual bakso bakar itu.

Indra penglihat gadis itu membola sempurna, "ABIAN?!"

Kiara melangkah mendekat kepada pria itu, "Abian! Cepat sekarang juga kamu bilang kalo kita bukan suami istri!"

"Maksud kamu?"

"Ini semua salah kamu!" Protes Kiara.

"Kenapa kamu yang bayar bakso bakar aku? Gara-gara kamu, penjual bakso itu mengira kamu itu suami aku!"

Sajadah PutihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang