29. Penculikan

986 115 52
                                    

SEBELUM BACA JANGAN LUPA
TEKAN VOTE DULU
KARENA VOTE ITU GRATIS ✨️
HAPPY READING 🤍

.

.

.

Di dalam sebuah mobil seorang gadis tidak henti-hentinya tersenyum karena mengingat kembali apa yang terjadi beberapa menit yang lalu.

"Jadi menantu tante aja yah," ucap Kiara mengulang perkataan Aminah tadi.

"Aaaaa! Hari ini gue masak sama Abian. Dan tante Aminah? Tante Aminah sudah kasih lampu ijo untuk gue dan Abiannn," ucap Kiara cerocos penuh semangat.

Setibanya di rumah Kiara melepas hijab yang menutupi seluruh kepalanya. Gadis itu berdiri di depan sebuah cermin besar. Ia membayangkan sosok Maryam saat pertama kali ia memutuskan berhijab. Kiara mengambil sebuah pas foto di atas nakas. Tak terasa bulir bulir bening itu turun tanpa seizinnnya.

"Mama...maafin Kia Mah, Kia belum bisa Istiqomah menutupi aurat Kia," ucap Kiara sembari mengelus-elus foto wanita cantik itu.

***

Seperti biasa Abian selalu meluangkan waktunya bersama Al-Quran. Pemuda itu terlihat kini sedang murojaah hafalannya, ia tidak ingin usahanya selama ini sia-sia. Pantas saja tidak sedikit kaum hawa tergila-gila dengan pria satu ini.

Memiliki paras yang tampan, hafizh Qur'an 30 Juz, konten kreator dakwah bahkan diusianya yang masih terbilang cukup muda, Abian sudah mempunyai brand pakaian muslim dan muslimah. Yang ia beri nama Lathif Collection.

"Shadaqallahul'azhiim"

Tanpa disadari, Aminah mengintip dicelah pintu kamar Abian. Begitu terharunya ia melihat anak laki-lakinya. Walaupun mempunyai jadwal yang padat, tapi seorang ustadz muda itu tidak ingin melupakan hafalannya.

"Maa syaa Allah anak Bunda, Istiqomah terus yah nak," ucap Aminah menghampiri Abian sembari tersenyum.

"Insyaa Allah Bun, doakan Abian selalu yah Bunda"

"Pasti nak, Bunda akan selalu mendoakan anak laki-laki Bunda yang hebat ini," ucap Aminah seraya tersenyum.

"Bundaaa, nanti cole ala mau ke caman cama Bang Bian pyisss," sahut Ayara yang tiba-tiba muncul menghampiri Abian dan Aminah.

"Gimana nak? Kamu bisa?"

"In syaa Allah Abian bisa kok Bun"

"Tapi ala mau Kak Kia juga ikut, boyeh yah Bundaaaa," kata Ara sembari memohon.

"Wah boleh banget dong sayang"

Deg!

Jantung Abian berdetak cepat, entahlah setiap mendengar nama gadis itu ia tidak bisa mengontrol detakan jantungnya.

"Ya udah sekarang Ara lanjutin minum susunya yah"

"Ote Bundaaa"

Tersadar dari lamunannya, Abian kembali membuka suara.

"Enggak Bunda, Abian gak mau ada Kiara. Cukup Abian sama Ara aja yah Bund," ucap Abian seraya memohon pada Bunda Aminah. Pria itu benar-benar tidak mau jika ia harus bersama Kiara lagi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 07 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sajadah PutihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang