23

7K 405 184
                                    

Jika dengan mengejar Nick, Naw dianggap bodoh maka Naw memilih untuk menjadi bodoh.

Dengan kaki kecilnya ia berlari disepanjang koridor mengejar punggung Nick yang semakin menjauh dari dirinya.

Melihat jarak yang semakin dekat ia mempercepat larinya wajahnya terlihat jelas penuh ambisi.

Tak!

Naw berhenti dengan nafas tersengal, tangannya terkepal erat di sisi tubuhnya. ia tersenyum miring melihat Nick berhenti dengan spontan.

Naw memundurkan kakinya saat Nick menoleh kearahnya dengan memegang kepalanya, ia semakin melebarkan senyumnya melihat raut kesal terpampang jelas diwajah cowok itu.

"puas banget gue anjir" gumamnya masih tetap mundur menjauh dari Nick yang seolah bisa meledak saat ini juga.

"Maksud Lo apa anjing!!"

Dan benar saja cowok itu membentaknya, bukan takut Naw tersenyum lebar hingga memperlihatkan gigi rapinya.

"Tangan gue gabut pengen mukul orang, sorry ya lo jadi sasarannya. Ngga ada orang lagi selain lo disini"

Tak gentar dengan tatapan tajam Nick, Naw melepaskan sepatunya.

"Lo ngeselin anjing, gue gemes pengen mukul Lo!"

Buk!

Naw kembali berlari kali ini untuk menjauhi Nick, yang sudah melebarkan matanya dengan emosi yang sudah tak bisa ditahan.

Naw menoleh kebelakang, didapatinya Nick yang menatapnya lurus. sedangkan sepatunya yang ia lemparkan tadi sudah berada dibawah kaki cowok itu.

Sepertinya ia akan membeli sepatu baru lagi, baiklah sebaiknya kita belanja nanti.

***

"Dari mana aja lo"

Pertanyaan dari Sasa yang pertama kali didapatinya setelah ia duduk di bangkunya.

Bukannya menjawab Naw malah meletakkan kepalanya dimeja "bentar ya mau ambil nafas dulu"

Key dan Sasa mengangguk tetap menatap Naw dengan penasaran.

Naw menegakkan punggunya, bersiap bercerita kepada sahabatnya"Tadi gue ke toilet ketemu setan serem banget asli"

Key melotot kaget dengan tubuh yang kaku sesaat, sedangkan Sasa semakin mendekatkan tubuhnya ke arah Naw.

"Beneran Naw???" Tanya Sasa dengan raut penasaran bercampur takut.

"Iyaaa, setannya tinggi, putih, wajahnya serem banget. Dan kalian tau tadi setannya mau ngejar gue, untung gue cepet-cepet lari"

"Mana ada setan di pagi hari" Key menyeletuk dengan tangan disedekapkan di dada, wajah kagetnya coba ia tutupi dengan ekspresi tidak percayanya.

"Ada" jawab serempak Naw dan Sasa.

"gu gue juga pernah liat di toilet" Kini Sasa yang membuat kedua temannya terkejut.

"Demi apa?!" Naw menggeleng pelan, padahal ia tadi hanya mengarang dan tidak mengira akan mendapat cerita mengejutkan dari temannya.

"Iya, gue sering liat. Tapi biasanya yang disana cewek rambut panjang"

"Sa Lo jangan bercanda" dengan tangannya yang berkeringat dingin, Key menyentuh lengan Sasa.

"Iya, gue selama ini ga cerita ya biar kalian ga takut aja"

"Dahlah gue ga mau lagi ke toilet kalau gini" Naw berucap dengan raut ngeri menatap Sasa.

Key mengangguk setuju "iya mending gue tahan sampek rumah daripada ketemu mereka"

"Penakut banget sih kalian" Sasa terkekeh menatap kedua sahabatnya yang takut.

AntagonisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang