25

3.2K 235 24
                                    

Naw ingin menjerit keras rasanya, sungguh frustasi dengan sikap sosok didepannya ini.

"Lo salah minum obat?"

"Ga"

Dihembuskannya nafas pelan mencoba menelan kembali emosi yang memaksa keluar sejak tadi"yaudah kalo gitu, mohon bapak Nick turun dari motor cantikku ini. Karna jam terus berjalan bapak Nick, kalo diriku ini telat bakal dihukum panas-panasan. Skinker lagi mahal-mahalnya bapak, jadi cepatlah menyingkir!"

Naw berucap dengan senyum lebar yang terus-terusan ia sunggingkan.

"Ga"

Naw melongo tak percaya dengan raut kesal ketara diwajahnya, namun ia kembali tersenyum manis. Ia melirik tangan kirinya menahan pergelangan tangan kanannya yang sudah mengepal sangat bernafsu untuk menyentuh kepala Nick dengan seluruh kekuatannya.

"selagi gue lagi baik Nick, sekali lagi mohon kembali ke motor lo. Udah mau jam 7 Lo ga mau jemput Zila?"

"Ga"

"Sianjing, dahlah gue naik ojek aja males gue ngomong sama lo"

"Bareng gue kenapa sih" seruan Nick menghentikan Naw yang sudah memegang pagar dan akan membukanya.

"Males, alergi babi" Naw menjawab tanpa menoleh memilih melanjutkan membuka pagar.

Saat ia berbalik hendak menutup pagarnya ia mengernyit bingung sekaligus kaget dengan kebaradaan Nick yang sudah didepan pagar hendak keluar dari pagar rumah mereka, yang membuatnya bingung adalah cowok itu benar-benar mengendarai motornya, motor matic milik Naw.

"Nick balikan ga motor gue!" Naw sedikit berteriak, ia tetap ditengah-tengah pagar menghalangi Nick agar tidak keluar dengan membawa motornya.

"apaansih ngatur-ngatur, awas" Nick sedikit mengegas, menakut-nakuti Naw agar segera menyingkir dari jalannya.

Naw berjengit saat gas an Nick pada motornya yang hampir saja mengenainya.

"Gila lo!" Naw emosi di pukulnya motor maticnya "ga mau tau lo cepet turun dari motor gue"

"Ck Lo kenapa sih, gue cuma minjem pelit amat. Tenang aja gue isiin full bensinnya sampek meluber-luber sekalian, atau lo mau gue beliin se jerigen biar lo puas"

"Ga, pokoknya gue ga rela motor gue ada di lo"

"Rempong banget dah, cepet naik bentar lagi masuk. Kalo lo ga mau awas atau gue beneran tabrak lo"

"E-eh lo jangan macem-macem" Naw menahan setir sepeda motornya saat melihat Nick sudah siap untuk mengegas kembali motor milik Naw.

"Mangkanya awas"

"Anjing lo" Naw berdecak kesal dengan berat hati ia menyingkir disamping pagar membiarkan Nick keluar mengendarai sepeda motor yang biasa Naw gunakan untuk pergi ke sekolah.

Nick berhenti didepan pagar, ia menoleh kearah Naw dengan wajah tanpa dosanya "kalo lo mau, Lo pake motor gue. anggep aja lagi event tuker-tukeran motor"

"Ogah!"

Pagar tertutup dengan kasar menimbulkan bunyi cukup keras hingga membuat Nick berjengit kaget. sedangkan Naw dengan wajah ditekuknya duduk di jok belakang Nick.

"Cepet jalan udah mau jam 7"

"Katanya tadi ga mau" ejek Nick mulai melajukan motornya dengan kecepatan sedang.

"Ya terserah gue dong yang Lo pake juga motor gue" jawab Naw dengan nada tak bersahabat. Ia menyedekapkan kedua tangannya didepan dada, sedangkan posisi duduknya sebisa mungkin ia posisikan jauh dari tubuh Nick.

AntagonisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang