27

1.2K 101 10
                                    

"Naw!"

"Hah?" Sahut sang empu nama tanpa menoleh ke pemanggil. Tangannya sedang sibuk mencatat tulisan di papan tulis yang dirasanya sebentar lagi akan selesai.

"Naw!!"

"Apasih?! Bentar lagi napa, nanggung tinggal satu paragraf"

"Liat gue sekarang juga atau buku lo gue buang!"

Karna benar-benar terganggu dengan suara jelek ditelinganya itu ia menolehkan kepalanya ke pintu kelas. Di sana, sosok itu berdiri dengan bersedekap dan bersandar pada penyangga pintu.

"Bacot lo, pergi!"

Seharusnya Nick yang dibuatnya frustasi bukan malah cowok itu yang membuatnya gila. Apa putus dengan kekasih tersayangnya itu menganggu mentalnya?

"Ikut gue!"

"Ga!" Jawabnya dengan berteriak, membalas nada tinggi Nick.

"Gue seret lo ya"

Naw mendelik tak terima "stres lo"

"lo jelek"

"Ga nyambung anjing"

"Serah"

Naw menarik napas dalam dan mengeluarkannya perlahan, mencoba mengembalikan dirinya tidak ingin emosi hanya karna monyet lari dari kandang itu.

Ia tersenyum kearah Nick "Mau kemana Nick?" Tanyanya dengan nada lembut.

"Udahlah ikut aja, banyak tanya kek wartawan" Kini Nick melangkah ke dalam kelas Naw menuju bangku Naw.

Ia baru sadar percakapan tidak penting mereka menjadi perhatian anak kelas Naw dan ada juga di luar kelas yang sengaja maupun tidak sengaja mendengarnya.

"Ayo" ajaknya menggenggam lengan Naw.

"Kemana dulu?"

"Eh tapi ogah deh, bareng Lo pasti ada aja masalah yang nimpa gue" lanjut Naw menarik tangannya hingga terlepas.

"yaudah"

Nick duduk kursi sampingnya, kursi sahabat Naw yang kini kosong karna sedang menikmati jajanan kantin.

"Apaan sih ga jelas lo, pergi Nick! Kalo Zila liat gimana? Persentasi balikan lo makin dikit loh"

"Oh ya?"

Naw mengangguk "iyalah"

"ga peduli"

Naw berdecak frustasi "mau lo apasih Nick?"

"Ga tau"

Jawaban se enaknya Nick membuat Naw semakin kesal, ia menatap Nick datar.

"Plin plan banget jadi cowok"

"Dari segi mananya?" Nick membenarkan duduknya miring menghadap Naw seolah siap untuk berbicara serius dengannya.

Naw terkekeh pelan "beneran Lo ga sadar? wah gila sih!"

"Iya, gue ga sadar"

"Oke, biar gue jelasin dan ingetin juga takut Lo pikun di usia muda sih"

"Apa?"

"Lo ga inget Lo ngelukain gue karna Zila?"

"ck itu lagi"

"Ya itu biar Lo sadar secinta apa Lo dulu ke Zila dan sebenci apa Lo ke gue!"

"Yaudah maaf"

"Sialan, ga usah nebar maaf bisa-bisa maaf Lo basi"

"Terus gue harus gimana?" Nick bertanya dengan suara sedikit tinggi.

AntagonisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang