"GenMaa..." Seru Zea, Zio dan juga Zea saat melihat Ashana yang mereka sebut Grandma sedang merapikan makanan untuk sarapan pagi ini.
"Ehh cucu cucu Grandma udah siap aja nih!!" Timpal Ashana tersenyum.
"Heh orang tua kalian mana?" Tanya Zeline so garang. Zeline ini bukan tipe Aunty yang menunjukan kasih sayang dengan hal hal romantis, melainkan ia menunjukan sosok Aunty galak dan suka menjahili keponakannya.
Tangan Zea menunjuk ke atas tepatnya pada kamar Zefan dan Caitlyne, kemudian ia menjawab pertanyaan dari Aunty-nya dengan bahasa bayi "Hmm... Hemmm... Uuek uek"
"Ngomong apa si ?" Tanya Zeline mengerenyit.
"Mamam" lanjut Zea lagi.
"Hah? Kok malah makan si?"
"Sudah Zel, sama anak kecil kok ngomongnya gitu... Kalian mau makan?" Tanya Ashana yang mendapat anggukan dari cucu cucunya.
Ashana mengambilkan satu persatu makanan untuk para cucunya sembari menjelaskan pada Zeline tentang apa yang telah dibicarakan Zea tadi "Zea bilang Bundanya lagi muntah muntah"
"Oh... Bilang dong Cil muntah muntah bukan malah uek uek.... Terus, tadi kalian mandi bareng siapa?" Lanjutnya bertanya, pasalnya mbak mbak yang biasa mengurus keponakannya itu masih cuti.
"Unaaa..." Jawab Zeo.
"Kalo pake baju?"
"Dad!"
"Bundanya?"
"Uuek...uek..." Jawab Zio memperagakan Bundanya tadi membuat Zeline tertawa renyah.
"Sudah cepet makan!!"
Zefan dan Caitlyne terlihat saat sarapan telah usai, wajah perempuan hamil itu sangatlah pucat dan lemas.
"Cait udah gakpapa?" Tanya Ashana pada sang menantu.
Caitlyne tersenyum "Udah lebih baik Bund" jawabnya sambil mendudukkan diri disebelah anak anaknya.
"Udah makannya?" Tanya Caitlyne yang dijawab anggukan oleh semua anak kembarnya.
"Una... Ma-u?"
Mphhhh
Perempuan itu menutup mulutnya saat Zea menyodorkan sepotong ayam goreng ditangannya. Dengan cepat Caitlyne bangkit dan berlari lari kecil untuk sampai ke wastafel dapur dengan Zefan yang setia mengikuti istrinya.
Huek....
Huek....
Engghhh
Huek....
"Udah?" Tanya Zefan dan mendapat anggukan lemas dari Caitlyne.
Pria itu kembali menuntun istrinya ke meja makan
"Gimana Cait masih mual?" Tanya Zeline."Udah gak papa kok!"
"Unaa... --napa? Gak maaU CikEn Ze?" Tanya Zea.
Caitlyne tersenyum, ia takut anaknya sedih karena ia tidak mau memakan tawaran dari anaknya "Bunda maunya makan roti aja"
"Gak mau makan nasi atau yang lain?" Tanya Zefan yang hanya mendapat gelengan dari istrinya
"Gak papa Zef, dari pada nanti makin lemes " timpal Ashana.
"GenMa Dad do-ddohh!!" Ucap Zeo tiba tiba
"Huss gak boleh gitu sama Daddy nya!!" Ashana mencomot bibir Zeo.
Zeo tidak menghiraukannya ia malah menatap saudara kembar Daddy-nya "Entyy... Dad bilLangh baaBy dipeyut Una hahahaha, peyut Una keCiL, babBy beCaL!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
ქ & V
De Todo~𝙍𝙚𝙣𝙘𝙖𝙣𝙖 𝙃𝙖𝙣𝙮𝙖 𝙒𝙖𝙘𝙖𝙣𝙖, 𝘽𝙪𝙠𝙖𝙣 𝘽𝙚𝙣𝙘𝙖𝙣𝙖! Bagaimana bisa sejak awal seluruh keluarga telah sepakat untuk menunda kehamilan demi menjaga mental kedua anaknya yang baru saja menikah karena perjodohan antar keluarga diusianya...