Semuanya diam tak percaya kala mendengar penuturan dari Zefan. Hening tidak ada seorangpun yang mengeluarkan suara.
"WHAT!! CAIT,BENERAN LO LAGI BUNTING?" Teriak histeris Zeline. Caitlyne menunduk, tangannya memilin baju yang dikenakannya,ia tak berani untuk sekedar melihat wajah orang tua beserta Zeline.
"Bunda sebenarnya udah curiga liat gelagat kamu,cait! Muntah muntah sama wajahnya pucet, aura ibu hamil itu beda lo!" tutur Ashana.
"Kok bisa? Kenapa?" Tanya Gibran,terlalu polos untuk pertanyaan dari orang tua ini.
"Yaelahh..ayah,masa gak tahu sih? Yang namanya istri hamil ya pasti udah di unboxing lah sama suaminya,kayak gak pernah ngalamin aja" ucap Zeline yang langsung mendapat tatapan tajam dari gibran dan tepukan sedikit keras di pahanya oleh Ashana.
" Maksud ayah! katanya kalian mau punya anak nanti sudah lulus kuliah atau saat kuliah, maybe?" Tanya Gibran memperjelas ucapan yang terpotong oleh anak bungsunya.
" Udah gak tahan yahh!,yang belum nikah aja selalu kebablasan, apalagi ini!" Zeline kembali menyangkal perkataan ayahnya.
Ashana beranjak dari duduknya,ia menghampiri menantunya yang sudah gemeteran sedari tadi, menghiraukan perdebatan yang dilakukan Gibran dan Zeline.
"Sayang!! Are you okay?" Tanyanya pada sang menantu. Bukannya menjawab Caitlyne malah memeluk Ashana erat,ia menangis sesegukan disana ,siapapun yang mendengar tangisannya pasti akan merasa iba. Ashana mengelus surai Caitlyne lembut sambil terus membisikan kata kata penenang .
Entahlah, Caitlyne tidak bisa menyembunyikan kesedihannya jika ada orang bertanya 'apa kamu baik baik saja?' apalagi yang bertanya ibu mertuanya sendiri.
"Hiks...hiks.." tangisan Caitlyne sudah tidak separah tadi,kini hanya terdengar suara isakan karna sesegukan.
"Bunda!! Gimana? Cait gak mau hamil...huhuhhu" Caitlyne kembali terisak pelan.
"Eits..jangan bilang gitu loh Cait,nanti bayi kamu sedih!" Ucap Ashana menenangkan.
"Makanya Zef,pake pengaman gini kan jadinya!" Cibir Zeline tepat disebelah telinga Zefan.
Zefan mendengus dibuatnya."Udah berapa usianya?" Tanya Gibran.
"Belum sempat check" jawab Zefan .
"Loh tadi katanya, Vera yang kasih tahu Caitlyne hamil? " Timpal Ashana.
"Waktu mau periksa lebih dalam lagi, Caitlyne malah muntah muntah, terus gak mau lanjut periksa,jadi belum sempet tahu" jawab Zefan seadanya.
"Kenapa gitu Cait? " Tanya balik Ashana.
"Cait takut,bund! Gak mau, bayinya nakal, Cait gak suka, dari pagi bikin aku mual sama lemas" jawab Caitlyne lesu.
"Makakanya diperiksa ya? Biar tahu keadaan janinnya,biar dikasih obat pereda mual dan vitamin yang lainnya juga" tutur Ashana.
"Gak mau Bund, nanti aja!!" Kekeh Caitlyne.
"Tapi nanti ha_"
Huek...
Ucapan Ashana terpotong karna suara yang keluar dari mulut Caitlyne, dilihatnya Caitlyne sedang membekap mulutny erat,sejurus kemudian ia lari,pergi ke wastafel dapur untuk mengeluarkan isi perutnya. Zefan mengejar istrinya dengan raut wajah yang panik, kemudian ia membantu Caitlyne,dengan cara mengurut pelan tengkuk Caitlyne dan juga mengusap perut istrinya yang kencang dan keras, Zefan bisa merasakan perut Caitlyne yang sudah tidak serata dulu lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ქ & V
Random~𝙍𝙚𝙣𝙘𝙖𝙣𝙖 𝙃𝙖𝙣𝙮𝙖 𝙒𝙖𝙘𝙖𝙣𝙖, 𝘽𝙪𝙠𝙖𝙣 𝘽𝙚𝙣𝙘𝙖𝙣𝙖! Bagaimana bisa sejak awal seluruh keluarga telah sepakat untuk menunda kehamilan demi menjaga mental kedua anaknya yang baru saja menikah karena perjodohan antar keluarga diusianya...