17

3.7K 299 19
                                        

Sesampainya di apartemen Lisa membuang jas nya ke segala arah nafasnya memburu.

Ia tidak rela jika ada yang mengusik hubungan nya.

Lisa mengambil wiski di dalam kulkas mini nya kemudian mengambil s cube dan dimasukkan ke dalam gelas kosong lalu menuangkan wiski nya kedalam gelas yang berisi s cube tersebut.

Dalam sekejap wiski itu tandas lalu menuangkannya lagi dan meminumnya lagi.

" Ssssshhhhhh ahhhh.... jennie,suka sekali kau membuat ku emosi..." Lisa meringis saat merasakan panas nya minuman itu saat berada di tenggorokan.

Lisa merogoh kantong celananya ,ia mencari bungkusan rokok miliknya dan mengambil 1 batang kemudian membakarnya.
Menikmati aroma rokok tersebut membuat nya sedikit lebih tenang.

Kepulan asap rokok membawa semua rasa kesal dalam hati Lisa.

Dirumah sakit

Jennie menunggu kabar dari dokter jika baik-baik saja maka ia tidak perlu khawatir lagi,saat ini yang harus dikhawatirkan adalah dirinya sendiri bagaimana menghadapi amukan dari Lisa.

Tak berselang lama dokter yang menangani Alex datang dan syukur lah hanya luka biasa tidak menyebabkan sampai ada yang retak atau patah tulang.

"Syukurlah...huh!!!aku harus pulang.. sebelum dia semakin mengamuk dan memikirkan yang tidak-tidak"Jennie pun keluar dari rumah sakit setelah membayar biaya administrasi Alex.

Dia sudah tidak ada urusan lagi dengan pria itu bagi Jennie dia adalah pria masa lalunya saja.

Sesampainya di apartemen,Jennie langsung masuk dan melihat Lisa yang tergeletak di sofa dengan 1 botol minuman yang sudah berkurang cukup lumayan banyak.

Jennie melihat ruangan tivi sudah berantakan bungkus snacks berserakan, salah 1 sepatu nya entah kemana.

" Astaga Lisa... lihatlah aku seperti istri yang mengurusi suaminya yang suka mabuk... astaga..." Gerutu Jennie sambil membersihkan ruang televisi,dan mengambil jas,dasi dan salah 1 sepatu Lisa yang masuk ke dalam kolong meja.

Selesai itu Jennie berusaha sekuat tenaga melingkar kan tangan nya ke pinggang Lisa dan tangan kanannya memegang tangan Lisa yang berada di bahu Jennie,dengan setengah memeluk Lisa dari samping.

" Ouhhh...berat sekali ..." Dengan tenaga yang tersisa Jennie terus menaiki tangga menuju kamar Lisa .

Sesampainya di kamar Lisa Jennie membanting Lisa di ranjang nya.

" Yaaaaaa...dasar kau menyebalkan lisayahhh...kalau mabuk jangan merepotkan orang lain" Jennie berkacak pinggang lalu keluar dari kamar Lisa menuju ruang tivi untuk membuang sampah pada tempatnya.

Di rumah sakit

Alex sudah bangun dari pingsannya,pria yang bersama Jennie berhasil membuat nya tumbang.

" Aku kira Jennie masih menunggu ku disini " harap Alex.

"Seperti nya aku mendapatkan saingan yang sepadan dengan ku" Alex turun dari brankar dan menuju ke administrasi namun saat akan membayar tapi biaya administrasi itu sudah lunas pasti Jennie yang melunasinya.

Setelah itu Alex pun pulang namun kali ini ia akan naik taxi,karena mobilnya tertinggal di kantor Jennie.
.

.

.

Lisa sudah terbangun ia mengerjabkan matanya melihat sekeliling ternyata ia berada di dalam kamar nya.

" Achhhhhh... kepalaku pusing sekali" Lisa memegangi kepalanya.

Ia harus segera mandi agar bisa menghilangkan rasa pengar nya .

MY PARTNER (JEN-LISA) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang