Mengandung sedikit adegan dewasa ya guys🤭🤭🤭🤭🥀🥀🥀
Setelah mandi Lisa segera memakai celana Levis nya.
Lalu duduk di kursi kebesaran nya yang ada di dalam kamar.
Sambil menunggu Jennie yang belum saja pulang.
Jam sudah menunjukkan pukul 5 sore , Jennie belum juga pulang.
Lisa mengambil handphone miliknya dan menghubungi nuna nya Irene,dengan berpura-pura menanyakan soal seulgi,namun Irene bilang mereka sudah tidak berada di cafe tersebut dari jam 4 Sore.Dan sudah dipastikan Jennie sedang bersama lelaki itu,dan mereka sudah 1 jam berada di luar.
Lisa di buat menggila oleh Jennie, Jennie berhasil mengobrak-abrik pikiran nya.
Tak berselang lama suara pintu terbuka sudah dipastikan Jennie sudah pulang,Lisa langsung menatap pintu kamar nya.
Ceklek
Jennie masuk tanpa berani menatap pria yang duduk sambil menyilangkan kakinya itu.
" Jam segini baru pulang?habis darimana saja kamu Jennie?" Tanya Lisa dengan nada dingin nya,yang mampu menusuk kulit Jennie.
" Aku habis jalan-jalan di sekitar taman pusat kota setelah dari cafe" ucap Jennie yang berjalan menggunakan tongkat nya.
" Bersama pria itu?" Ucap Lisa kembali.
" Ya...kau sudah berkenalan juga dengannya bukan?" Jennie tak mau kalah.
Lisa mengangguk kan kepalanya sambil berdiri dengan kedua tangannya yang sudah berada di kedua saku celananya.
"Just friends?" Tanya Lisa dengan selidik dan sudah duduk di ranjang dekat meja rias sehingga jarak mereka juga lumayan sangat dekat pula.
" Ya..just friends...why?"Jennie memandang Lisa dengan intens.
" Tapi mata pria itu mengagumi mu jennie aku faham gelagat pria yang menyukai seseorang.."
" Termasuk dirimu?" Savage Jennie,Lisa hanya tersenyum miring.
" Kau lupa kontrak kita isinya apa Miss Jennie Ruby Jane yang terhormat" Lisa mencondongkan dirinya lebih dekat dengan Jennie,reflex Jennie langsung memundurkan tubuhnya sambil sikunya berpegangan meja riasnya.
" Aku tidak lupa itu Lisa"
" Lalu kenapa kau tidak menolak berada di dekat nya?" Tanya Lisa dengan rasa penasaran nya.
" Dia temanku dari new Zealand Lisa ,aku tidak mungkin tiba-tiba menolaknya,aku tidak mau dianggap wanita sombong apalagi dia..." Jennie menghentikan kalimat nya hampir saja keceplosan.
" Dia kenapa Jennie?katakan" ucap Lisa yang semakin dekat dengan wajah Jennie.
Aroma tubuh Jennie masuk ke indra penciumannya Lisa sehingga ia memejamkan matanya untuk menjernihkan pikiran nya.
" Di..dia..." Jennie tidak bisa berbicara lagi.
" Apa harus aku yang membuat mu berbicara?" Lisa sudah seperti ingin menelan nya hidup-hidup.
" Di..dia mantan kekasih ku" ucap Jennie langsung semmbuang mukanya kearah samping karena ia tidak kuat dengan tatapan Lisa.
" Jadi benar dugaan ku jika pria itu pernah mempunyai hubungan denganmu " kekeh Lisa sambil mengambil sebuah dasi dari dalam laci penyimpanan.