Dari resort ke rumah sakit membutuhkan waktu yang lumayan lama,jika Lisa dilarikan di rumah sakit Seoul kemungkinan waktu nya tidak akan cukup itu akan semakin memperparah lukanya.
Otomatis Lisa di bawah ke rumah sakit pinggir kota Seoul yang fasilitas nya tak kalah dengan rumah sakit besar.
Sesampainya di rumah sakit Lisa di tangani oleh dokter khusus.
Meskipun ranting nya sebesar jari telunjuk namun tetap tidak bisa dianggap sepele.Yang ditakutkan oleh medis yaitu jaringan yang rusak bisa mengakibatkan,Lisa tidak bisa berjalan dengan seperti biasanya lebih jelasnya hanya bisa berjalan tapi tidak seperti sebelumnya.
Diana dan Lisa tidak bisa masuk ke dalam ruangan operasi tersebut,mereka hanya bisa menunggu dari luar.
" Jen duduklah lisa akan baik-baik saja" Diana mencoba menenangkan Jennie yang terlihat tidak baik-baik saja.
" Ini semua salahku coba saja aku tidak kesana..hiks..." Jennie mengusap air matanya.
" Jangan menyalakan dirimu sendiri Jennie,kita semua tidak akan ada yang tau musibah bisa datang kapan saja" Jennie terdiam.
" Duduk lah...aku akan menghubungi Daddy "Jennie mengernyit kan dahinya.
" Daddy...Daddy siapa..ayah kamu?" Tanya Jennie dengan rasa penasaran nya.
" Daddy Lisa Jen..." Diana langsung menjauh dari Jennie untuk menghubungi ayah Lisa.
Ayah Lisa jelas terkejut saat akan datang ke rumah sakit dimana Lisa di operasi,Diana melarang Daddy Lisa untuk datang karena ia memberitahu kan akan meminta surat rujukan untuk dibawa ke rumah sakit Seoul, agar tidak terlalu jauh.
" Nanti jika nanti sudah ada surat rujukan..aku akan menghubungi Daddy.." ucap Diana .
" Terimakasih nak..kabari saja nanti.." manoban terlihat khawatir saat mendengar anak semata wayangnya terkena musibah.
" Ne..dad.." Diana mengakhiri obrolan nya dengan Daddy Lisa.
Dari jauh Jennie menatap dirinya seperti ingin menelan Diana hidup-hidup.
" Kenapa kau menatap ku seperti itu?"
" Seberapa dekat kau mengenal Daddy Lisa?" Mode detektif Conan Jennie mulai beraksi.
" Why?"
'' jawab saja..jangan banyak bertanya?" Jennie memicingkan sebelah matanya.
Ingin sekali Diana menertawakan Jennie lagi dan lagi.
" Seperti kedekatan seorang mertua ke menantunya,memang kenapa?apa kau belum di perkenalkan oleh Lisa kepada orang tua nya" seketika Diana pura-pura terkejut.
" Oh..my... God... berarti aku gadis yang paling beruntung belum mengenal Lisa terlalu jauh tapi sudah di perkenalkan oleh orang tua nya" Diana tersenyum sambil memejamkan matanya.
"Sombong sekali,awas jika aku sudah mengenal orang tua Lisa akan aku adukan jika kau menantu yang menyebalkan " Jennie pun langsung pergi kearah kantin karena dirinya juga sangat lapar.
Sampai di kantin rumah sakit Jennie membeli sebuah 2 buah mandu untuk dirinya dan Diana, bagaimana pun ia juga berterima kasih kepada Diana,dia juga ikut andil dalam mencari dirinya yang tersesat.
Tak lupa ia juga memesan latte hangat meskipun tebing nya tidak terlalu tinggi namun angin dari laut cukup membuat nya kedinginan.
" Nih...mandu dan latte untuk mu.. thanks sudah menolong ku..." Ucap Jennie dengan tulus.
Mendengar itu Diana tersenyum, ternyata Lisa tak salah mencintai wanita ini meski sedikit plin-plan namun dia terlihat baik Dimata Diana.
" Gumawo!!!"ucap Diana.
