Hellooo~
Mohon baca pesan singkat dibawah ini yaa sayang-sayangku.
Pesanku cuma satu, jangan bawa-bawa dan sangkut pautkan cerita ini dengan real life para visual yaa. Ayo sama-sama kita jadi pembaca yang pintar dan bijak <3
Oh, iya! Jangan lupa untuk vote dan comment yang banyak di cerita ini. Okeey?? Kalau ada typo yang bertebaran, mohon dimaafkan.
Happy reading!
°
°
°
°Planetarium di minggu siang bersama Theo. Sesuai wacana mereka saat di restaurant Jepang., Theo mengajak Maisa pergi ke Planetarium.
Bertempat di Pusat Kesenian Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat. Theo mengajak Maisa pergi di sela-sela kesibukannya mengawal Pak Pradana.
"Mas Theo, sudah beli tiket?"
"Sudah, nih." Ucapnya memberi tunjuk dia tiket masuk yang tadi sudah Theo beli.
Theo lantas mengajak Maisa masuk ke dalam gedung Planetarium untuk segera menyaksikan penjelasan tentang rasi bintang dan planet-planet yang ada di angkasa.
"Selamat datang di, Planetarium." Ucap seorang pemandu wanita yang berdiri ditengah-tengah panggung kecil.
Maisa duduk tepat disebelah Theo, bersebelahan dengan beberapa pengunjung yang datang dari salah satu sekolah menengah pertama, Maisa tebak, pasti mereka sedang melakukan karya wisata atau study tour.
"Sebelum kita mulai melihat rasi bintang pada musim dingin. Saya, ingin menjelaskan pada kakak-kakak semua sejarah berdirinya Planetarium."
Lampu didalam ruangan planetarium mulai di matikan, "Planetarium dan Observatorium Jakarta dibangun oleh Pemerintah Republik Indonesia mulai tahun 1964, atas gagasan Presiden Soekarno dengan harapan agar bangsa Indonesia sedikit demi sedikit mengenal berbagai macam benda langit dan berbagai peristiwa di luar angkasa." Jelas pemandu.
"Bertempat di Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki, Planetarium berada. Nah, kakak-kakak semua tau kan, siapa Bapak Ismail Marzuki?"
Penjelasan singkat mengenai sejarah berdirinya Planetarium pun dijelaskan, Maisa dan Theo mendengarkannya dengan seksama.
"Berikut tadi penjelasan tentang sejarah Planetarium. Sekarang, aku ingin ajak kakak-kakak semua untuk melihat rasi bintang pada musim dingin."
Langit-langit ruangan yang gelap, mulai memperlihatkan beberapa rasi bintang yang bertaburan sangat cantik. Seperti langit sungguhan.
Maisa berdecak kagum, walaupun tak melihat senyum manis yang terukir di wajah Maisa, Theo ikut senang melihat Maisa yang begitu antusias.
"Kakak-kakak semua, meskipun di Indonesia tidak ada musim dingin, tapi tidak ada salahnya untuk kita mempelajari rasi bintang yang satu ini. Sekarang, kakak-kakak semua bayangkan, kalau hari ini, Indonesia yang beriklim tropis mempunyai musim dingin dan akan turun salju pertama."
Maisa melihat bintang-bintang yang bertaburan diatas kepala mereka, "Indah, ya, Mas."
"Iya, indah."
Maisa dan Theo melihat kearah rasi bintang taurus yang pemandu maksud, memperhatikannya dengan senyum manis yang terukir. Mereka berdua sama-sama dibuat terpesona oleh langit-langit ruangan yang gelap namun bertaburan bintang-bintang yang sangat indah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Major Let Me Love You
FanfictionTentang Arshaka Maisadipta yang dibuat jatuh hati dengan seorang laki-laki berpangkat Mayor. Perwira menengah angkatan darat baret merah. Salah satu ajudan sang Paman.