Hellooo~
Mohon baca pesan singkat dibawah ini yaa sayang-sayangku.
Pesanku cuma satu, jangan bawa-bawa dan sangkut pautkan cerita ini dengan real life para visual yaa. Ayo sama-sama kita jadi pembaca yang pintar dan bijak <3
Oh, iya! Jangan lupa untuk vote dan comment yang banyak di cerita ini. Okeey?? Kalau ada typo yang bertebaran, mohon dimaafkan.
Happy reading!
°
°
°
°Minggu sore, waktunya me time untuk Maisa. Dara cantik itu, kini sedang asik menikmati waktu rehatnya menjelang waktu berbuka. Katanya, sih, ngabuburit.
Berjalan seorang diri di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta, Maisa asik melihat-lihat koleksi novel disalah satu toko buku.
"Mbak Maisa?"
Suara seseorang menginterupsi kegiatan Maisa memilih-milih buku. Dilihatnya laki-laki bertubuh tinggi sedang tersenyum ramah tepat di hadapannya.
"Iya? Siapa, ya?" Tanya Maisa sopan.
Laki-laki itu terkekeh kecil, "Lupa, ya? Saya Saka. Yang waktu itu sempat jemput Mbak Maisa dan Bapak di Magelang." Jelasnya.
"Ah, Kapten Saka..."
"Mbak Maisa sendirian? Ibu Veve dimana?" Tanya Saka berusaha ramah pada Maisa.
Maisa mengangguk mengiyakan, "Ibu ada dirumah. Kapten Saka dengan siapa disini? Lagi libur tugas, ya?"
"Sendiri juga, Mbak. Iya, lagi libur tugas."
"Ooo, saya duluan ya, Kapten. Mau ke kasir." Pamit Maisa.
Sontak, Saka yang mendengar itu menghalangi jalan Maisa dengan tangannya, "Mbak Maisa habis ini mau kemana?"
"Ke food court."
"Saya boleh gabung, Mbak?"
"Hah? Gimana?" Tanya Maisa tak paham.
Saka, laki-laki itu tersenyum manis, "Iya, saya boleh ikut Mbak Maisa? Kayaknya, jalan berdua bukan hal yang buruk. Saya jadi ada temannya."
"Oh, iya, boleh."
Mau tidak mau, Maisa mengiyakan permintaan Saka. Ah, sedikit menyesal karena waktu me time nya jadi terganggu.
Setelah dari kasir, Maisa dan Saka melangkahkan kakinya menuju food court, memilih-milih makanan apa yang bisa mereka nikmati untuk berbuka puasa.
"Mbak Maisa mau makan apa?" Tanyanya.
Maisa tampak berpikir sejenak, "Saya mau yoshinoya, deh."
"Oke, kita kesana, ya, Mbak."
"Kapten Saka, jangan panggil saya Mbak. Panggil Maisa saja." Sahut Maisa sedikit tak nyaman.
Saka mengangguk kecil, "Kalau gitu, kamu juga jangan panggil saya Kapten. Kamu kan, bukan anggota saya. Panggil Saka. Gimana?"
"Tapi, kan, Kapten Saka lebih tua dari saya. Kurang sopan rasanya." Tolak Maisa halus.
"Enggak apa-apa, lho. Atau, kamu bisa panggil saya Mas Saka, deh, kalau mau sedikit sopan."
Maisa mengiyakan apa yang Saka minta untuk memanggilnya dengan sapaan 'Mas'.
![](https://img.wattpad.com/cover/362658550-288-k566333.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Major Let Me Love You
Fiksi PenggemarTentang Arshaka Maisadipta yang dibuat jatuh hati dengan seorang laki-laki berpangkat Mayor. Perwira menengah angkatan darat baret merah. Salah satu ajudan sang Paman.