Salah Paham

1.2K 112 8
                                    

Hellooo~

Mohon baca pesan singkat dibawah ini yaa sayang-sayangku.

Pesanku cuma satu, jangan bawa-bawa dan sangkut pautkan cerita ini dengan real life para visual yaa. Ayo sama-sama kita jadi pembaca yang pintar dan bijak <3

Oh, iya! Jangan lupa untuk vote dan comment yang banyak di cerita ini. Okeey?? Kalau ada typo yang bertebaran, mohon dimaafkan.

Happy reading!

°
°
°
°

"Maisa!"

Seruan dari arah depan berhasil membuat Maisa yang sedang berdiri di lobby kantor menyunggingkan senyum manisnya.

Dengan sedikit terburu-buru, Maisa berlari kecil menghampiri Theo yang berdiri tepat disamping mobilnya.

"Aku kira Mas Theo enggak jadi jemput." Ucap Maisa ketika sudah berada dihadapan Theo.

Theo, laki-laki yang masih mengenakan seragam lorengnya itu tersenyum manis, "Saya kan sudah janji mau jemput kamu hari ini." Sahutnya sambil membukakan pintu mobil.

"Astaga, you don't have to, Mas Theo. Aku bisa buka pintu mobil sendiri..." Ujar Maisa tak enak hati.

"Enggak apa-apa dong. I'll treat you like a princess."

Maisa tersenyum tipis kala melihat Theo memutari mobil sebelum akhirnya masuk dan duduk di kursi kemudi.

"Jadi mampir ke rumah Bapak sebentar?" Tanya Theo.

Maisa mengangguk kecil, "Jadi, Mas."

"Tapi dirumah Bapak lagi ramai orang."

"Lho? Ada acara kah?"

"Enggak, sayang. Cuma beberapa kader yang Bapak kenal disuruh datang untuk bahas acara Rapimnas besok di Garudayaksa."

"Ooo! Yang Mas Agam dan Mas Raja mau tampil itu, ya?" Tanya Maisa antusias.

"Iya betul. Mau ikut?"

"Enggak lah, ngapain? Enggak ada kepentingan aku disana."

Theo mengerenyit tak setuju, "Kamu kan keponakan Bapak. Enggak apa-apa dong kalau kamu datang."

"Aku cuma keponakan, Mas. Bukan orang penting juga." Sanggah Maisa.

Belum lagi Theo membalas, Maisa sudah memberikan tatapan peringatan untuk laki-laki itu. Mengisyaratkan agar Theo tak melanjutkan pembicaraan ini.

"Iya, iya... Saya diam..." Sahut Theo.

******

"Maisaaaa~"

Seruan Agam yang melambaikan tangannya dari jauh membuat Maisa melebarkan senyumannya.

Agam berlari kecil menghampiri Maisa dan juga Theo yang baru saja keluar dari mobil, "Maisa! Gila, lama banget lo enggak kesini. Sibuk banget kayaknya."

"Sorry sorry, situasi lagi panas-panasnya nih, jadi banyak liputan kesana-kemari." Sahut Maisa sambil tertawa kecil.

"Ayo masuk, Mai. Banyak makanan lho, didalam. Gue sama Raja tadi sudah habis dua piring sate padang." Ujar Agam menepuk-nepuk perut berisinya.

Major Let Me Love You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang