Mas Bio Wedding Day

3.3K 307 33
                                    

Hellooo~

Mohon baca pesan singkat dibawah ini yaa sayang-sayangku.

Pesanku cuma satu, jangan bawa-bawa dan sangkut pautkan cerita ini dengan real life para visual yaa. Ayo sama-sama kita jadi pembaca yang pintar dan bijak <3

Oh, iya! Jangan lupa untuk vote dan comment yang banyak di cerita ini. Okeey?? Kalau ada typo yang bertebaran, mohon dimaafkan.

Happy reading!

°
°
°
°

Hari ini, setelah penantian panjang hampir dua puluh lima tahun. Bio Djiwandana akhirnya melabuhkan cintanya pada sosok perempuan cantik bernama Mika.

Rekannya sewaktu sekolah yang menjadi seorang yang ia pilih untuk menjadi istrinya.

Maisa yang hadir diacara berbahagia kakak sepupunya itu menitikkan air matanya ketika melihat Bio mengucapkan kalimat ijab kabul. Terharu, bahagia, dan senang. Semuanya berkecamuk menjadi satu.

Maisa hadir menggunakan kebaya berwarna bluesky, senada dengan keluarga yang lainnya. Tampil cantik dengan make up tipis dan rambut yang ia sanggul.

"Eh, ini pengantinnya Bu Mika atau lo sih, Mai?" Tanya Agam menggoda Maisa.

"Mas Agam! Jangan gitu, ih!"

Agam dan Raja terkikik geli melihat Maisa yang merenggut sebal. Menjahili perempuan itu adalah kesenangan bagi mereka.

"Mai, nanti kita foto di pelaminan, yuk." Ajak Raja.

Ucapan Raja nyatanya mampu didengar oleh Theo yang juga ikut hadir, laki-laki yang mengenakan jas berwarna hitam itu memandang tajam kearah Raja.

"Nah, lho, pawangnya ngamuk~" Ucap Agam.

"E-eh, bercanda Bang." Sahut Raja kikuk.

Resky dan Derry hanya tertawa kecil melihat Raja yang mati kutu karena tatapan maut Theo.

"Enggak apa-apa, Ja. Sebelum janur kuning melengkung, masih ada kesempatan." Sahut Resky mengompori.

"Betul, itu! Gaskeun, bro!" Ucap Derry yang ikut memanaskan suasana.

"Heh! Jangan gitu. Lihat, tuh. Mata Bang Theo kayak yang bakalan copot dari tadi melotot-melotot." Ucap Raja ketakutan.

Maisa menoleh kearah Theo, menyikut pelan tangan laki-laki itu, "Jangan melotot-melotot."

"Enggak ada yang melotot-melotot, biasa saja." Sahut Theo datar.

"Raja, daripada lo enggak aman mending ikut gue, kita makan." Agam menarik tangan Raja, diikuti Resky dan Derry yang memilih pergi. Meninggalkan sepasang anak adam itu.

"Mas Theo, jangan galak-galak gitu sama Mas Raja."

"Ucapan dia ngawur habisnya." Sahut Theo sebal.

"Ngawur darimana? Kan, Mas Raja cuma ajak aku foto doang."

Theo berdecak sebal, "Foto berdua di pelaminan lho, Mai. Kamu nih."

"Iya, iya. Sudah, ah, enggak usah marah-marah. Kan, aku juga enggak jadi foto sama Mas Raja."

Belum sempat Theo menjawab, suara Veve sudah terdengar dari arah belakang.

"Mai, ayo foto keluarga dulu." Ajak Veve.

Maisa pun meninggalkan Theo sendirian. Theo mengerti, setiap acara pernikahan pasti begitu bukan? Akan ada sesi foto keluarga.

Major Let Me Love You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang