Hantu Belanda

905 112 7
                                    

Hellooo~

Mohon baca pesan singkat dibawah ini yaa sayang-sayangku.

Pesanku cuma satu, jangan bawa-bawa dan sangkut pautkan cerita ini dengan real life para visual yaa. Ayo sama-sama kita jadi pembaca yang pintar dan bijak <3

Oh, iya! Jangan lupa untuk vote dan comment yang banyak di cerita ini. Okeey?? Kalau ada typo yang bertebaran, mohon dimaafkan.

Happy reading!

°
°
°
°

"Orang dalamnya Pak Pradana bilang, Mayor Theo sudah punya calon istri tau..."

Akhir-akhir ini, social media dan salah satu platform video online sedang ramai membahas tentang Theo. ADC pujaan banyak orang.

Berita mengenai Theo yang sedang dekat dengan perempuan tersebar setelah Tina—Kakak perempuan Theo—melakukan live streaming di account nya.

Banyak spekulasi yang bermunculan. Banyak pula yang menebak-nebak siapa perempuan yang sedang dekat dengan Theo.

Maisa, perempuan yang nyatanya mereka cari-cari itu sedang memantau semuanya. Duduk bersandar pada bahu tegap Theo sambil memainkan ponselnya. Beberapa kali perempuan berambut panjang itu tertawa kecil membaca komentar-komentar penggemar Theo.

"Kamu kenapa?"

Dengan sedikit sisa tawa yang ada, Maisa menjawabnya dengan santai, "Mas Theo tau enggak? Kemarin kan, Kak Tina live streaming ya, terus Kakak bilang kalau Mas Theo lagi dekat sama seseorang."

"Oh ya? Terus gimana?"

"Banyak yang penasaran. Mereka nebak-nebak gitu masa? Lucu banget..." Sahut Maisa.

Theo tersenyum kecil mendengarnya, "Ada yang notice nama kamu enggak?" Tanya Theo kembali sambil membenarkan sedikit tatanan rambut Maisa.

"Aku belum baca lagi sih. Beberapa nebaknya kamu dekat dengan Shana masa? Sebel banget bacanya."

"Kok jadi nama Shana yang mereka sebut?"

"Mana aku tau. Kamu sih lagian! Suka dekat-dekat sama Shana. Kena gosip sama ulat bulu kan jadinya."

Theo mengerenyit tak suka saat Maisa menyebut Shana dengan sebutan ulat bulu, "Mai, enggak boleh kayak gitu, ah."

"Emang gitu kenyataannya, Mas Theo~"

Theo hanya mampu mengangguk pasrah. Tak ingin membahas lebih panjang. Bisa merajuk kembali ibu negara nya ini.

"Kamu enggak mau go public saja sama saya? Tawar Theo.

"Jangan sekarang deh, Mas. Belum siap aku. Kamu kan tau sendiri, penggemarmu itu banyak."

"Kenapa?" Tanya Theo kembali.

"Cuma takut kalau nanti mereka ganggu privacy aku."

Theo setuju. Privacy Maisa adalah yang paling utama. Tapi, melihat orang-orang disana menjodohkan dirinya sana-sini, Theo juga gerah sendiri.

Maisa mendongak, menatap wajah Theo dengan senyum manis yang tersungging, "Nanti ya Mas Theo? Kalau Mas Theo sudah kembali ke batalyon, aku mau Mas Theo kenalkan aku ke banyak orang. Kalau sekarang, aku takut mengganggu karier Mas Theo juga."

"Iya, enggak masalah. Selagi kamu merasa nyaman, saya setuju."

"Duh, pengertiannya~ Jadi makin sayang deh..." Goda Maisa yang berhasil membuat semburat merah tercipta di pipi Theo.

Major Let Me Love You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang