Hellooo~
Mohon baca pesan singkat dibawah ini yaa sayang-sayangku.
Pesanku cuma satu, jangan bawa-bawa dan sangkut pautkan cerita ini dengan real life para visual yaa. Ayo sama-sama kita jadi pembaca yang pintar dan bijak <3
Oh, iya! Jangan lupa untuk vote dan comment yang banyak di cerita ini. Okeey?? Kalau ada typo yang bertebaran, mohon dimaafkan.
Happy reading!
°
°
°
°"Maisa..."
"Hmm?? Ada apa?"
Maisa menoleh pelan, memandang wajah teduh disebelahnya yang sedang fokus menyetir.
Theo bergumam tak jelas sebelum akhirnya menarik jemari Maisa untuk ia genggam, "Apapun yang kamu dengar nanti dirumah saya, tolong jangan dimasukkan kedalam hati, ya?"
Marisa tersenyum tipis dan menganggukkan kepalanya tanda ia mengerti apa yang Theo maksud.
Hari ini, sesuai ajakan Theo beberapa waktu lalu. Laki-laki itu mengajak Maisa untuk menemaninya hadir ke acara keluarga besar Bu Patricia.
"Saya enggak tau reaksi keluarga besar saya akan seperti apa. Karena ini pertama kalinya saya bawa perempuan kembali sejak hari itu. Kalau nanti kamu merasa kurang nyaman, bilang sama saya, ya?"
"Mas, aku pernah bilang sama kamu kan? Selagi ada Mas Theo, aku akan baik-baik saja. Aku enggak akan kenapa-kenapa." Sahut Maisa berusaha menenangkan kegelisahan Theo.
Theo mengangguk kecil, "Tapi saya manusia, Maisa. Saya juga bisa lalai."
"Aku percaya sama Mas Theo." Ucap Maisa final.
"Iya, terima kasih karena sudah selalu percaya dengan saya, ya." Sahut Theo pelan pada Maisa yang mendekat kearahnya. Lengan tegap miliknya, ia biarkan untuk menjadi sandaran Maisa.
Dengan senyum yang merekah, Maisa menyandarkan kepalanya di lengan Theo, memeluk erat laki-laki disampingnya yang tampak tetap fokus pada kegiatannya. Menyetir.
*****
"Maisa sayang...." Seruan Ibu Patricia terdengar kala melihat Maisa turun dari mobil.
Maisa melambaikan tangannya kearah Ibu Patricia yang berlari kecil kearah dirinya dan Theo.
Ibu Patricia memeluk erat tubuh Maisa, menyalurkan rasa senangnya kala melihat kehadiran Maisa dan Theo.
"Aduh, Mamah kangen banget sama mantu Mamah ini...." Gumam Ibu Patricia dalam dekapan Maisa.
"Mai juga kangen banget sama, Mamah. Mamah sehat kan?" Tanya Maisa ketika Ibu Patricia melepas pelukannya.
Ibu Patricia tersenyum manis sambil mengelus lembut kepala Maisa penuh sayang, "Sehat dong, nak. Kan mau ketemu sama mantu Mamah."
"Mamah ini... Ada Maisa kenapa aku enggak di sapa juga?" Tanya Theo.
Ibu Patricia terkekeh geli melihat wajah Theo yang sedikit merajuk, "Hahaha, lupa Mamah kalau punya anak laki-laki juga. Kamu sih, jarang pulang."
"Mamah sehat kan, Mah?" Tanya Theo mencium kedua pipi sang Ibu.
"Sehat, adek... Ayo, kita masuk. Didalam sudah ramai, lho. Ada Fahira dan Keenan juga."
KAMU SEDANG MEMBACA
Major Let Me Love You
FanficTentang Arshaka Maisadipta yang dibuat jatuh hati dengan seorang laki-laki berpangkat Mayor. Perwira menengah angkatan darat baret merah. Salah satu ajudan sang Paman.