Apakah ceritaku kurang menarik sehingga kalian para SILENT READERS jadi kurang menghargai penulis?
yuk, coba di pencet dulu vote nya. hargain penulis yang sudah susah payah menulis naskah dan membangun alur.
belajar untuk saling menghargai ya. kalian menghargai saya dengan vote serta comment cerita ini, dan saya menghargai kalian dengan terus berusaha untuk menyajikan cerita yang bisa menghibur kalian di sela-sela waktu sibuk kalian.
terima kasih.
°
°
°
°"Selamat pagi..."
Sapaan hangat Maisa untuk keempat orang dihadapannya. Tina, wanita itu tersenyum manis menyapa Maisa.
"Pagi, Maisa. Tidur nyenyak semalam?" Tanya Tina ramah.
"Nyenyak dong, Bu. Kan kemarin habis main di pantai bareng Om Theo...." Goda Keenan.
Remaja laki-laki itu terkikik geli melihat wajah Maisa yang memerah menahan malu.
"Huss, anak kecil. Jangan ikut-ikutan." Sahut Theo memperingati.
Keenan menyengir lebar, "Eiiyy, Om. Tahun ini aku mau masuk SMA kalau Om lupa~"
Maisa terkekeh melihat perdebatan kecil didepannya, "Nyenyak, Kak. Udaranya sejuk, jadi tidurku lama deh. Sampai bangun paling akhir gini..." Ucap Maisa sedikit tak enak hati.
"Ih, enggak apa-apa. Hitung-hitung pemulihan energi, lho. Pasti kalau hari biasa kamu harus bangun pagi untuk liputan kan..." Sahut Tina santai.
Theo tersenyum tipis, "Mau sarapan pakai apa, Mai? Nasi goreng atau roti?" Tawar Theo mengalihkan pembicaraan.
"Nasi goreng deh, Mas."
Dengan lembut, Theo mengambilkan satu piring nasi goreng beserta teh manis hangat untuk sarapan Maisa. Hal itu tak luput dari perhatian Tina yang tersenyum manis melihatnya.
"Nih, sarapan yang banyak, ya." Ucap Theo.
Maisa menerimanya dengan senang hati, "Terima kasih, Mas Theo~"
"Sama-sama, cantik...."
Fahira, salah satu keponakan Theo pun membuka suara, "Auntie, habis sarapan aku dan Kakak mau main ke pantai. Ibu juga ikut katanya. Auntie mau gabung?"
"Boleh, boleh. Aku ikut, ya?"
"Asik! Makin banyak orang pasti makin seru~" Sahut Fahira semangat.
Setelah selesai sarapan, kelima orang itu bersiap menuju ke pantai. Beruntung villa penginapan mereka tak terlalu banyak orang. Jadi, pantai pun sedikit pengunjung.
"Mai, kamu pakai sun block nih. Matahari nya terik banget." Ujar Tina memberikan sebotol sun block pada Maisa yang tentu Maisa terima dengan senang hati.
Melihat itu Theo berdecak sebal, "Ribet banget ya perempuan..." Celetuk Theo.
"Ini tuh namanya jaga-jaga, ya. Lagian, panas tau, Dek. Kakak niatnya cuma main air doang, enggak mau berjemur." Sahut Tina.
"Ya namanya ke pantai sudah pasti kena jemur matahari, Kak. Kalau enggak mau kena panas mainnya ke Mall jangan ke pantai."
"Ihh, kamu laki-laki enggak paham urusan wanita!" Sahut Tina.
Theo hanya bisa menggelengkan kepalanya, mau berdebat seperti apa juga ia akan kalah bukan?
"Mas Theo juga pakai sun block nih, biar enggak kebakar kulitnya." Ucap Maisa.
![](https://img.wattpad.com/cover/362658550-288-k566333.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Major Let Me Love You
FanfictionTentang Arshaka Maisadipta yang dibuat jatuh hati dengan seorang laki-laki berpangkat Mayor. Perwira menengah angkatan darat baret merah. Salah satu ajudan sang Paman.