Tandu bergerak dengan lambat memasuki wilayah rakyat di luar istana, semua masyarakat yang ada bersorak sorai senang menyambut raja baru dinasti mereka. Sepanjang jalan dari gerbang keluar utama istana diisi dengan para rakyat yang tengah berlutut sebagai bentuk penghormatan untuk sang raja Sugyon. Mereka bahkan berjajar rapih sampai diujung perbatasan kota Baekji dan Hanyeang.
Wah, raja kita benar-benar sangat tampan ya..
Itu adalah raja impian para gadis lajang, yaampun tampan sekali, kulitnya terlihat selembut sutera..
Aku ingin menjadi ratu supaya bisa dekat dengan raja..
Aku ingin memiliki yang mulia raja, dan menjadi miliknya..
Aku rela menjadi selir yang ke seratus asalkan selir raja Sugyon..
Raja Sugyon adalah raja tertampan disepanjang garis dinasti..
Ratu siapa yang beruntung mendampingi raja Sugyon nanti ya, ah, aku cemburu!.
Astaga, andai saja aku terlahir sebagai bangsawan pasti punya kesempatan untuk menjadi ratunya..
Begitulah suara-suara jeritan para gadis saat sang raja membuka jendela tandu, walaupun dengan wajah datar semua mengagumi ketampanannya, akan tetapi atensi sang raja hanya terfokus mencari gadis itu, gadis kurang ajar yang sudah mencuri hatinya.
Walaupun belum menemukan apa yang dicari-cari, manik sang raja menangkap wajah familiar ditengah kerumunan masyarakat, yah.., namun tampaknya gadis yang dicarinya itu tidak bersama gadis cungkring tersebut, bahkan Sugyon meminta agar tandu berhenti di sana sesaat, lalu ia mentitah untuk melajukan lagi tandu yang membawanya saat ia tidak menemukan sang pujaan hati yang ia nanti-nanti.
"Kim!" panggil Sugyon.
"Ye, jeonha" jawab Namju Kim dengan sopan.
"Kita kembali ke istana sekarang!"
"Ye, Jeonha. putar balik!!" teriak Namju Kim melanjutkan perintah sang raja, Sugyon sudah kehilangan selera karena tidak menemukan gadis itu di sepanjang jalan, sehingga perasaannya kini semakin uring-uringan.
"Kim!" panggil Sugyon lagi.
"Ye, jeonha"
"Culik gadis itu, dan bawa ke istana" tunjuk sang raja pada gadis cungkring di sana yang menatap tandu dengan sangat antusias bahkan ia rela berdesak-desakan dan berdebat dengan orang disekitarnya lantaran ia menerobos kerumunan dengan paksa.
"Apa dia berbuat sesuatu yang tidak anda sukai, Jeonha?" tanya Namju Kim dengan sangat berhati-hati.
"Tidak, aku ingin membuat seseorang datang padaku, culik dia dan beri pengumuman di pasar atau dimanapun kalau gadis itu dibawa ke istana untuk dieksekusi karena berani menatap raja dengan tatapan genit"
"Anda sedang tidak bercanda kan, jeonha?" tanya Namju Kim kebingungan, permintaan sang raja terkadang membuatnya tidak habis pikir.
"Apa aku terlihat sedang bercanda?"
"T-tidak jeonha" Namju Kim masih menerka apa rencana sang raja, apa gadis tersebut ada hubungannya dengan yang meracuni mendiang raja Gwojeong min? siapa seseorang yang ditunggu-tunggu sang raja sampai harus menculik gadis muda itu, apa raja sudah menemukan clue atau semacam petunjuk? ntahlah, sangat sulit menerka keinginan raja Sugyon.
Sebagai pria cerdas sekaligus perdana menteri kerajaan, Namju Kim memikirkan banyak kemungkinan-kemungkinan, karena sang raja tidak akan bertindak gegabah dalam segala hal. Sehingga alasan membawa gadis itu ke istana hanya karena menatap genit itu bukan alasan logis, sebab, sejak keluar dari gerbang utama para gadis sudah meleparkan tatapan centilnya pada sang raja. Lalu apa bedanya dengan gadis itu?.
KAMU SEDANG MEMBACA
Majesty
Fanfiction°Dark romance° 𝐂𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐢𝐧𝐢 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧𝐝𝐮𝐧𝐠 𝐮𝐧𝐬𝐮𝐫 𝐠𝐞𝐥𝐚𝐩 𝐠𝐮𝐥𝐢𝐭𝐚 𝐝𝐚𝐧 𝐤𝐚𝐥𝐢𝐚𝐧 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐛𝐚𝐬𝐚𝐡 𝐭𝐚𝐧𝐩𝐚 𝐤𝐞𝐡𝐮𝐣𝐚𝐧𝐚𝐧 🔞 𝐘𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐜𝐮𝐤𝐮𝐩 𝐮𝐦𝐮𝐫 𝐡𝐚𝐲𝐮𝐤 𝐬𝐞𝐠𝐞𝐫𝐚 𝐠𝐚𝐝𝐚𝐢𝐤𝐚𝐧, 𝐛�...