20 | The truth is revealed

255 59 33
                                    

Malam semakin larut, Sugyon pun tampak lelap dan damai sekali dalam tidurnya. Sedangkan langkah kaki kecil Damaya kini perlahan-lahan menapak tak berdecit menuju kamar kebesaran nenek suri. Damaya bahkan membuat para penjaga dan pelayan tidur pulas.

Gadis itu menyelinap masuk tanpa hambatan ke dalam kamar nenek suri yang juga tampak masih lelap. Damaya kemudian berdeham keras sehingga membuat wanita tua itu tiba-tiba tersentak, lalu membuka matanya.

"Kau! Kenapa kau bisa masuk kesini?" nenek Suri yang terkejut, ia langsung buru-buru terbangun. Damaya tersenyum penuh arti menatap sinis ke arah wanita tua itu.

"Sudah lama tidak menyapa anda mama, maaf aku membuat tidur anda terganggu" ucap Damaya langsung mendaratkan bokong.

"Mau apa kau!" todong nenek suri dengan menggunakan jepit tajamnya.

"Ssstt, jangan berteriak, anda akan mengganggu tidur para penjaga di luar. Aku kesini hanya untuk menyapa dan sekaligus ingin memberitahu anda bahwa sebentar lagi aku akan menjadi ratu penguasa dinasti ini apakah jeonha belum merundingkan hal ini dengan anda?" sarkas Damaya.

Nenek suri tersenyum remeh mendengarnya. "Ku akui kau memang gadis paling tidak tau malu dan sangat percaya diri. Tapi apakah kau berpikir aku akan membiarkanmu menjadi permaisuri untuk cucuku? Jangan mimpi!" ujar nenek suri dengan nada meremehkan.

"Yang mulia raja telah jatuh cinta setengah mati padaku, bahkan dia rela menjilat telapak kakiku asal anda tau. Anda tidak percaya? Ku beritahu faktanya bahwa kematian permaisuri itu adalah rencana kami" balas Damaya sembari tersenyum senang sehingga membuat raut wajah nenek suri langsung berubah.

"Jadi kalian....

"Ya. Tentu saja, kami merencanakan dengan amat sangat baik bukan?" balas Damaya tanpa rasa takut sedikitpun.

"Tidak mungkin! Kau pasti berbohong!" teriak nenek suri karena tidak terima dengan fakta yang diucapkan oleh Damaya.

"Ah, seharusnya kami mendiskusikan dengan anda terlebih dahulu ya, atau mungkin seharusnya kami merencanakan pembantaian brutal seperti yang anda lakukan delapan belas tahun yang lalu? Merebut dinasti ini dengan tidak tau diri sama sekali, bukan begitu daewang daebi mama?"

Deg!

"Kenapa anda tampak terkejut sekali, apakah anda lupa denganku? dulu aku adalah gadis kecil favorit anda, anda dulu suka sekali apel-apel dari istana yang kami bagikan untuk rakyat jelatah. Bahkan anda pernah mengatakan pada ibuku kalau besar nanti aku pasti akan menjadi tuan putri yang bersahaja. Ah, aku masih sangat ingat sekali ucapan-ucapan manis anda dulu, padahal saat itu usiaku mungkin baru menginjak sepuluh tahun"

"K-kau!" tunjuk nenek suri langsung tergagap gemetar.

"Ya, aku Arashi. Lee Dhamma Arashi, putri raja Lee Gon-woo dan ratu Seo Haram. Apa anda masih ingat?"

"Oh aku tau, anda pasti sengaja pura-pura amnesia ya kan? Apa yang anda katakan tadi? Menyebutku gadis tidak tau malu? Gadis rendahan tidak tau diri? Hahaha.. astaga, aku benar-benar sangat terharu mendengarnya. Seharusnya kata-kata itu lebih pantas untuk anda sendiri. Dinasti ini adalah milik ayahku, seharusnya kalian lah yang perlu tau diri!" ujar Damaya dengan tajam penuh dendam kesumat.

Nenek suri memundurkan tubuhnya, meneguk liurnya susah payah karena ketakutan.

"Kalian membunuh ayah dan saudara laki-laki ku yang seharusnya menjadi putra mahkota, bahkan kalian membunuhnya di hadapanku dan ibuku, padahal selama ini kami lah yang memberikan kehidupan untuk fakir imigran seperti kalian. Dengan segala kerendahan hati ayah dan ibuku menerima sepenuh jiwa kedatangan kalian, merangkul dan menganggap kalian adalah saudara kami karena kalian tidak memiliki tempat tinggal. Selama ini hidup luntang-luntung dari kota ke kota bahkan kalian pernah tinggal dalam ternak babi. Apakah anda melupakan asal usul anda, Shin halmonie?"

MajestyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang