Setelah pelayan itu pergi, Freen dan Becky saling bertatapan tanpa memulai pembicaraan. Freen merasa sangat gemas karena melihat langsung wajah gadis itu saat sedang cemburu. Dia ingin mencubit pipi nya.
"Kenapa dengan wajahmu itu? Apa kamu sedang marah kepadaku? Memang nya aku salah apa? Apa kamu cemburu melihatku dengan wanita lain? Memangnya kamu sangat tidak percaya diri ya? Kamu pernah bilang kalau kamu itu cantik, seksi, lucu, kaya raya dan.." Freen berhenti sebentar lalu tertawa dalam hati karena dia sadar kalau hari ini dia sudah berbicara panjang lebar. Freen kembali menatap gadis yang duduk di depannya dengan alis naik turun lalu melanjutkan cerita nya.
"Dan pasti nya kamu masih perawan. Apa masih kurang? Apa lagi yang tidak kamu punya, hm? Memangnya kamu bisa kalah dengan wanita tadi?" Pancing Freen karena dia sengaja menggoda gadis itu. Ini juga pertama kalinya Freen mulai berani menggoda Becky.
Dia benar-benar sudah teracuni oleh gadis nakal ini. Apalagi dirinya mencintai gadis ini sejak lama begitu pula sebaliknya. Kalau Becky bersamanya dia pasti bisa melindungi gadis itu.
Hanya saja kejadian di masa lalu kadang masih belum bisa dia lupakan dan masih terus menganggu pikiran nya namun Freen berusaha untuk terus melawan kekhawatiran itu. Kalau dia terus seperti itu kapan dia bisa hidup dengan wanita yang dia cintai.
Becky yang duduk di depan Freen pun menahan tawa nya karena menurut nya hari ini Freen sangat berbeda dari biasa nya. Wanita itu tidak lagi menghindarinya atau jangan-jangan semalam memang benar kalau terjadi sesuatu di antara mereka.
"Phi Freen kenapa aneh sekali hari ini? Tapi aku suka hanya saja rasanya tetap aneh. Tidak biasanya Phi Freen seperti ini? Katakan, semalam apa yang sebenarnya terjadi?" Becky pun bertanya karena dia belum mengingat kejadian semalam.
"Berusahalah ingat sendiri, bocah nakal." Freen pun memukul pelan kepalanya. Becky kesal lalu menyilangkan tangan nya di dada lalu menatap Freen.
"Siapa wanita yang bersamamu tadi, apa kamu memang ingin berkencan dengan nya di belakangku? Kamu tahu kan kalau aku sedang mengejarmu? Apa aku tidak semenarik itu di matamu hah? Apa aku kurang cantik sampai kamu ingin mencari wanita lain, hmmmm." Kesal Becky lalu kembali membuang muka nya. Gadis itu sudah berhasil membuat Freen tersenyum.
"Wanita tadi itu bukan siapa-siapaku dan aku juga tidak mengenal nya. Papaku sengaja memperkenalkan dia padaku. Kamu tenang saja, kami tidak akan pernah bertemu lagi." Jawab Freen kemudian.
Dia tidak ingin Becky salah paham tentang kejadian tadi karena Freen sudah memutuskan untuk mencoba menjalin hubungan dengan gadis ini. Dia sudah tidak bisa lagi untuk menyembunyikan perasaannya kepada Becky. Menurut nya Becky semakin hari semakin membuat nya jatuh cinta dan selalu memikirkan nya.
Becky kembali menatap Freen dan ada rasa bahagia di dalam hatinya saat Freen menjelaskan kepadanya.
"Apa kamu sedang tidak ingin membuatku salah paham atas kejadian tadi?" Dia bertanya dengan sangat antusias.
"Hmm, bukankah kamu sedang mengejar cintakh? Jadi mulai hari ini aku akan menunggu sampai kamu bisa membuatku jatuh cinta kepadamu." Kata Freen lagi dan itu sukses membuat Becky tersenyum senang.
Padahal Freen memang sudah jatuh cinta dengan nya hanya saja dia ingin melihat bagaimana gadis itu akan berusaha untuk mendapatkan cinta seorang Freen Sarocha.
"Aku rasa kamu sudah mulai jatuh cinta kepadaku Phi Freen." Kata Becky dengan semangat karena dia bisa merasakan nya tapi Freen masih saja jual mahal tidak ingin mengakui perasaan nya.
"Belum sepenuhnya."
"Phi Freen berbohong. Akhir-akhir ini Phi sangat peduli padaku, selalu melarangku untuk keluar larut malam dan selalu melarangku untuk bergaul dengan teman-teman yang nakal bahkan kamu membawaku ke apartement mu. Aku juga dengar dari Richie kalau ini pertama kalinya kamu membawa seseorang ke tempatmu. Katakan, apa itu biasa dilakukan oleh orang yang tidak suka sama kita? Phi Freen mengakulah dan jangan sok jual mahal." Kata Becky panjang lebar. Freen pun terkekeh lalu menatap Becky sangat lama.
Sesudah itu dia pun mendekatkan wajah nya dan berbicara di depan wajah Becky.