44.

2.5K 164 2
                                    

Di kediaman Nop Ratchanon terlihat sang aktor sedang memikirkan sesuatu.

"Apa hari ini tidak ada pemotretan?" Tanya Nop kepada sang manager.

Nop kemudian melirik ke arah Nut. Biasanya dia orang yang paling tidak pernah peduli kepada jadwal kerjanya bahkan dia akan sangat senang kalau tidak ada pemotretan, syuting atau apapun yang berhubungan dengan pekerjaannya yang dibatalkan secara tiba-tiba karena dengan begitu dia bisa santai.

Tapi kali ini sangat berbeda dari biasanya, pemotretan yang sangat dia nanti-nantikan. Tentu saja agar dia bisa melihat gadis itu lagi. Siapa lagi kalau bukan Becky, perempuan yang sudah membawa warna lain di dalam hidupnya bahkan bisa membuat Nop semakin semangat bekerja dan juga bisa menghilangkan aura gelap yang terpancar di wajahnya.

"Pemotretan hari ini di batalkan." Jawab sang manager.

"Kenapa tiba - tiba dibatalkan?" Nop kembali bertanya.

Sang manajer Nut hanya mengangkat bahu pertanda dia tidak tahu.

"Aku sudah bertanya alasannya kepada ketua tim mereka tapi belum ada balas dari nya."

Klik... Setelah berkata begitu tiba-tiba notifikasi ponsel Nut berbunyi. Nop terus memandangnya. Nut dengan cepat mengambil ponsel yang ada di saku celana nya kemudian membaca isi notifikasi. Pria itu mengernyitkan dahi nya lalu mengangkat kepala nya menatap Nop.

Tatapannya cukup lama dan sangat serius sehingga membuat Nop semakin penasaran.

"Ada apa?" Nop menatap pria itu.

"Pemotretan akan dibatalkan sampai minggu depan karena Becky yang bertanggung jawab sebagai stylist mu akan melaksanakan pernikahan nya besok."

Seketika Nop terdiam. Pria itu sangat terkejut atas perkataan manager nya, terasa seperti ribuan jarum menusuk seluruh tubuhnya. Badannya lemas dan semangatnya tiba-tiba menghilang.

Nut bisa melihat perubahan pria itu. Nop tiba-tiba berubah seperti orang bingung. Tentu itu tidak baik di mata Nut karena dia tahu Nop pasti patah hati mendengar berita pernikahan Becky. Nut juga tahu kalau sebenarnya Nop diam-diam menyukai stylish nya. Itulah sebabnya dia sangat bersemangat dengan pemotretan hari ini.

"Nop, apa kamu baik-baik saja?" Nut bertanya karena melihat Nop yang terdiam cukup lama. Belum ada respon apapun darinya beberapa menit setelah itu Nop pun mulai bicara.

"Dia ..." Dia menghela nafas panjang.

"Maksudku Becky. Apa kamu tahu dia akan menikah dengan siapa?"

Nop ingin tahu. Apakah pria yang akan menikahi Becky pantas bersanding dengan gadis itu? Apakah pria itu lebih baik darinya? Apakah pria itu bisa menjaga Becky dengan baik, bisa memberinya kehidupan yang lebih baik atau tidak dan yang terpenting adalah apakah mereka berdua saling mencintai?

Nop terus menanyakan hal itu di dalam hati. Padahal dia baru saja ingin memulai hubungan yang lebih dekat dengan gadis itu, tapi...

"Aku juga tidak tahu, kita bisa mengetahuinya nanti." Jawab Nut.

Nop terlihat jelas kalau dia patah hati, putus asa dan menjadi tidak bersemangat melakukan apapun sekarang. Dia ingin minum, ingin menenangkan dirinya dengan alkohol. Pria itu mengusap wajahnya kasar merasakan frustasi.

Becky... Becky ... Kenapa gadis itu menikah secepat ini? Padahal dirinya baru saja menemukan wanita yang benar-benar dia cintai. Walaupun mereka belum lama bertemu tapi dia tahu perasaannya terhadap gadis itu tumbuh semakin besar dan semakin hari perasaan itu terus bertambah untuknya.

"Bagaimana dengan anak buah yang kamu suruh untuk mengikuti gadis itu? Menurutku berhentilah mengikutinya karena penembak itu juga sudah mati, gadis itu tidak berada dalam bahaya lagi dan dia juga akan segera mengubah statusnya menjadi istri orang, kalau kita ketahuan menyuruh orang untuk mengikutinya diam-diam pasti gadis itu akan salah paham dan merasa di ganggu." Kata Nut lagi panjang lebar.

Detektif Tampan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang