"Baiklah Nong tapi ingat janjimu tadi ya." Akhirnya Kirk setuju juga. Dia kemudian melihat ke pakaian Becky yang sudah terkena noda darah.
"Sebaiknya ganti pakaianmu dulu Nong. Pinjam ke temanmu." Kata nya sambil menatap kearah Jaja.
Becky juga baru sadar kalau pakaiannya terkena noda.
"Ayo Bec kita ke kamar. Aku juga harus ganti baju." Jaja menariknya dengan cepat meninggalkan Kirk dan juga Nop berdua dan tatapan keduanya sama-sama tajam.
Kirk tidak berbicara apapun begitupun dengan Nop. Mereka juga tidak tahu harus bicara apa. Nop bukan orang yang pintar membuka pembicaraan apalagi dengan orang asing dan pria yang ada di depannya sekarang juga sama seperti nya jadi lebih baik kalau keduanya diam.
Sambil menunggu Becky, Kirk pun mengamati keseluruhan ruangan ini. Mereka juga harus segera menyingkirkan bukti-bukti kalau pria yang sedang terluka itu tidak pernah datang ke sini.
Setelah selesai ganti baju, membersihkan rumah Jaja dan juga sudah menghilangkan bukti kalau Nop sempat datang ke tempat ini lalu ke 4 orang tersebut langsung berangkat ke rumah Kirk. Untung saja di daerah tempat tinggal Jaja tidak ada CCTV jadi situasi masih aman terkendali.
*****
Perjalanan mereka hampir memakan waktu 1 jam untuk sampai di apartemen Kirk yang sangat jauh dari tempat tinggal mereka.
"Jadi tempat tinggal kamu di sini."
Becky melihat Nop agak kesulitan untuk turun dari mobil dan dia berjalan mendekat ingin membantu nya tapi gerakan Kirk lebih cepat darinya.
"Biar aku saja, Nong." Kata pria itu. Becky pun menatap nya dengan heran.
Kirk berbuat seperti itu bukan karena dia cemburu Becky dekat dengan pria lain tapi karena dia tidak mau Freen menyerangnya kalau tahu dia membiarkan istri nya dekat dengan pria lain. Kirk juga tahu kalau Freen adalah tipe yang sangat posesif saat berhadapan dengan istrinya.
"Kalian berdua masuklah duluan." Kirk melihat ke arah belakang dimana Becky dan Jaja berada lalu dia membantu Nop untuk duduk di sofa.
"Phi, apa kamu tinggal sendiri?" Becky bertanya kemudian. Kirk hanya mengangguk.
"Orang tuaku tinggal di Spanyol dan juga seluruh kerabat ku berada di
sana." Jawab Kirk. Jaja pun ikut menatap pria itu. Kirk memang terlihat
sedikit orang bule."Apa tidak ada satu pun keluarga Phi di sini?" Tanya Becky lagi.
"Tidak ada."
"Terus kalau kamu.."
Drrrt... Drrttt...
Ponsel Becky berbunyi membuat perkataannya pun ikut terhenti. Dia kemudian mengeluarkan ponsel itu dari sakunya lalu melihat siapa yang meneleponnya, setelah tahu siapa yang menelepon, Becky langsung menatap semua orang yang ada di ruangan itu secara bergantian.
"Dari Phi Freen."
"Aku angkat sebentar ya," Becky langsung berdiri dan berjalan keluar pintu meninggalkan Kirk, Nop dan Juga Jaja.
"Halo sayang."
"Kamu sedang apa sayang? Apa masih sibuk bekerja?"
"Aku."
"Apa kamu sudah makan sayang?" Freen terus bertanya sedangkan istri nya tidak diberikan waktu untuk menjawab.
"Iya. Bagaimana denganmu bunny, apa kamu sudah makan?"
"Aku baru selesai makan sayang. Aku mengambil waktu makan ku untuk meneleponmu. Apa kamu tidak merindukanku?"
Becky pun tertawa kecil. Dia mulai merasakan kebucinan dari seorang Freen Sarocha. Padahal dulu dia sok jual mahal kepadanya. Dasar wanita dingin dan sok cool.