60.

2.6K 203 4
                                    

"Freen tolong, jangan pindahkan aku. Aku masih ingin bekerja di tim yang sama denganmu, aku mohon. Aku janji akan mengubah sikapku tapi tolong jangan pindahkan aku ya." Heidi terus memohon kepada Freen dan matanya terasa panas.

"Keputusanku sudah bulat dan tidak bisa diganggu gugat lagi."

"Tapi aku tetap tidak setuju, Freen."

"Sudah cukup, sekarang kamu keluar dari ruangan ku." Suara Freen semakin meninggi.

"Aku tidak mau Freen. Sebelum kamu membatalkan pemindahanku." Heidi pun melawan.

"Jangan membuat kesabaranku habis Heidi."

"Freen, aku tetap harus berada di tim ini. Aku tidak bisa kalau tidak
melihatmu. Aku sudah lama menyukaimu Freen bahkan sebelum gadis manja itu datang ke dalam hidupmu. Aku menyukaimu dari semasa kita masih kuliah dulu. Kamu juga pasti menyukaiku kan? Aku yakin kalau wanita itu tidak muncul kita berdua pasti sudah hidup bahagia Freen. Katakan padaku kamu pasti tertekan menikah dengan gadis manja itu kan?" Kata Heidi dengan kepercayaan diri yang tinggi.

Dasar wanita gila.

Dia? Menyukai wanita itu? Huh! Yang benar saja bahkan sebelum dia bertemu dengan wanita itu dirinya juga sudah lama jatuh hati kepada  istrinya.

"Aku sudah mencintai istriku saat dirinya masih remaja. Saat itu aku juga belum mengenalmu dan tentang perasaanku kepada istriku tidak akan pernah hilang sampai kapanpun. Bagaimana bisa kamu begitu
percaya diri? Dengar ya aku juga tidak pernah ada perasaan lebih kepadamu. Sepertinya kamu memang harus memeriksakan dirimu ke dokter." Jawab Freen dengan dingin.

"Freen tolong. Terima aku ya? Tidak masalah buat aku kalau hanya
menjadi selingkuhanmu."

"Kamu benar-benar sudah gila keluar dari ruanganku sekarang juga." Teriak Freen yang kesabaran nya sudah habis. Otak Heidi sepertinya memang sudah bermasalah.

Karena Heidi tetap menolak untuk keluar, Freen langsung menariknya
dengan kasar ke arah pintu keluar. Para staf kepolisian di depan
sampai heran.

"Dengar ya, kalau kamu masih tidak mau terima keputusanku maka bersiaplah besok kamu akan menerima surat pemecatan dariku dan jangan sampai kamu datang mengusik hidupku dan istriku lagi. Keluarga kami bukanlah keluarga yang bisa kamu usik."

BRAKKK....

Setelah berkata seperti itu Freen langsung membanting pintu  ruangan nya dengan kuat di depan Heidi sampai seorang polisi tua
mengelus dadanya. Freen kalau sudah marah memang sangat menakutkan. Heidi hanya bisa tertunduk sambil menangis di depan pintu ruangan Freen. Sia-sia sudah semua yang dia lakukan untuk mendapatkan hati nya. Freen sekarang malah semakin membencinya.

Semua ini gara-gara gadis itu. Awas saja kalau aku bertemu dengan nya. Akan aku balas.

*****

"Lihatlah. Wuuih, tendanganku sudah seperti orang profesional belum? Aku merasa sangat puas melihat wanita gila itu kesakitan. Siapa suruh dia berani menampar seorang Becky Chankimha." Becky terus membanggakan diri nya.

Sejak suami nya pergi tadi, Becky tidak bosan menonton video pertengkaran dirinya dengan Heidi. Becky terus saja memutar ulang bagian di mana dirinya menendang Heidi sehingga membuat wanita itu jatuh ke lantai.

Queenay dan juga Aom yang berada di samping nya sampai heran sendiri kenapa Becky tidak bosan-bosan menonton video tersebut.

"Kenapa bisa wanita itu menamparmu? Apakah kamu pernah menyinggungnya?" Richie pun bertanya. Pria itu sudah duduk di tepi ranjang sambil menatap adiknya dengan tajam. Richie juga tidak mau
apa yang pernah terjadi pada istrinya dulu terjadi lagi pada adiknya.

Detektif Tampan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang