Sekitar satu jam kemudian Becky pun sudah siap untuk pergi ke acara reuni sekolah nya. Dia memakai pakaian casual dengan kaos polos putih dan memakai topi. Becky menyuruh supir nya untuk mengantarnya ke acara tersebut tapi dia akan pergi menjemput Jaja terlebih dahulu.
"Jadi ini restoran milik teman kamu?" Tanya Jaja begitu mobil yang mereka kendarai berhenti di sebuah restoran mewah.
"Iya. Ini restoran kakak kelasku dia mantan ketua osis. Memangnya
kenapa?" Tanya Becky balik."Tidak apa-apa hanya saja seperti nya kita salah kostum." Jaja merasa tidak yakin untuk masuk ke dalam.
"Sudahlah tidak masalah lagian yang datang pasti hanya sedikit. Kata kakak kelasku ini hanya sekedar kumpul-kumpul gitu saja. Ayo
masuk." Becky pun turun dari mobil nya.Mereka berdua pun memasuki ruangan khusus yang di arahkan oleh
pelayan di sana dan keduanya pun terkejut saat melihat banyak orang yang datang ke acara tersebut."Kamu yakin ini acara reunian bukan club malam?" Bisik Jaja.
Dia jadi takut begitupun dengan Becky tapi kan tidak mungkin teman sekelasnya berbohong padanya.
"Hai, Bec." Panggil salah satu teman nya.
"Kamu sudah datang? Ayo sini gabung."
Becky sudah salah datang ke tempat ini, dia melihat teman-teman nya banyak yang sudah mabuk dan ruangan nya bau alkohol. Becky memang suka pergi malam tapi untuk menyentuh alkohol ataupun pergi ke club malam dia tidak akan pernah melakukan itu.
"Kamu pasti pengen pulang kan karena tempat ini tidak cocok untuk kita?" Becky pun berbisik di telinga Jaja. Gadis itu pun hanya menganggukkan kepalanya tapi begitu keduanya hendak pergi tiba-tiba ada tangan seorang laki-laki besar menahan Becky.
"Eitss, kalian mau kemana? Masa baru datang sudah mau pergi. Ayo
duduk dulu ini minumlah sedikit." Kata pria itu yang sudah setengah mabuk. Dia menarik Becky untuk duduk di kursi bagian tengah yang kosong. Sedangkan Jaja hanya dibiarkan berdiri. Mereka tidak kenal dengan Jaja jadi tidak menghiraukan keberadaannya.Jaja merasa gelisah. Dia melihat Becky yang sedang berusaha untuk berdiri dari tempat duduk nya tapi teman nya terus menahannya dan malah memaksa Becky untuk menelan segelas air yang Jaja tahu isinya pasti alkohol.
"Nah gitu dong. Kita kan lagi di pesta tidak asik kalau baru datang kamu malah mau pergi begitu saja." Kata wanita yang duduk di sebelah Becky sambil tertawa seperti orang yang sedang mabuk. Sekali lagi dia memaksa Becky untuk minum dan gadis itu sampai terbatuk-batuk.
"Aduh, bagaimana ini." Gumam Jaja semakin gelisah. Dia tidak bisa
meninggalkan Becky sendiri disini. Dia harus mencari ide untuk membawa Becky keluar dari sini."Jangan paksa aku lagi." Teriak Becky membuat semua orang yang ada di sana terdiam. Gadis itu pun berdiri dari tempat duduk nya.
"Memangnya kalian tidak tahu kalau aku paling tidak suka minum-minuman keras seperti ini? Kenapa harus mengajakku ke sini kalau hanya untuk merusak kesehatan orang? Kalian ada yang merokok, minum-minuman beralkohol, apa kalian juga minum obat terlarang, hah? Kalian juga pasti tahu kan kalau itu bisa merusak hidup kalian? Masa depan kalian bisa hancur, gimana sih."