Aku Sayang Ibu

21 2 0
                                    

Kau mengandung selama 9 bulan lamanya. Lelahmu sama sekali tak kau hiraukan teriknya sang surya tak menyurutkan semangatmu untuk giat bekerja demi membantu keluarga tercinta.

Rahim mu yang menjadi topangan untukku berlindung sekaligus tempatku bermain sebelum aku terlahir ke dunia. Tendanganku yang keras sama sekali tak mengusikmu kau malah asik berbincang dengan bapak "Aduh pak! Anak kita pintar ya?"

"Ibu,"

Wajahmu yang kesakitan menjadi bukti kasih dan sayangmu yang tulus sampai saat aku terlahir ke dunia.Tangisku ,Kau sambut dengan wajah ceria .Bapak menggendong aku dengan penuh suka cita.

Kau yang memberikan aku makan ,Memberikan diriku dengan kasih sayang yang tulus dari hatimu ,Tangisku sewaktu kecil yang mengganggu seolah menjadi hiburan bagimu, Rengkahanku yang meminta ini dan itu selalu kau sanggupi .Kau tak perduli demi buah hati.

"Bu..Sekarang aku udah punya temen loh..Tapi bu ? Aku sekarang malu dengan sebutan anak mama.Anak mama yang selalu mengelak setiap perintahmu, Aku menolak akan kasih sayangmu, padahal aku selalu merengek kepadamu!"

Waktu berjalan sangatlah cepat .Aku sekarang sudah beranjak dewasa

"bu...sekarang aku kenal cinta loh? Aku juga tau kok mana yang baik dan mana yang buruk ?"

tapi bu ketahuilah cinta yang kukenal kini membuatku jauh darimu dan cinta yang ku kenal kini hanya membuat aku hancur hilang arah saat itu pula aku sadar tidak ada cinta yang tulus selain cinta darimu bu, Padahal dulu kau selalu berpesan

"Nak..kalau mau pacaran nanti setelah lulus kuliah aja..sekarang belajar yang rajin jangan lupa solat dan ngajinya juga ya!!"

aku hanya mengengangguk tanpa meng iya kan.

Kini hanya rasa sesal yang selalu melintas dalam fikiran entah aku bingung kepada siapa harus kucurahkan semua keluh kesah ini, Saat aku diam dalam lamunan terlintas nama ibu

"Ibu..."(Kata ku)

seketika itu pula aku langsung beranjak dari lamunan berbenah kemudian pulang menemui ibu karna hanya ibulah tempat sandaran ternyaman sekaligus pendengar yang baik.

Aku pulang dengan membawa segala keluh kesah yang ingin segera ku ceritakan pada ibu,Sesampainya dirumah aku melihat ibu sedang menjemur pakaian kemudian ku ucapkan salam beliau menjawab dan langsung menghampiriku kucium tangan ibuku kemudian didekapnya tubuh ini sambari berkata

"Kamu pulang nak.." kujawab "iya bu,aku pulang"

jujur damai sekali berada dalam dekapan ibu seperti hilang sudah beban yang sedang di pikul

Setelah kami berdekapan ibu langsung mengajakku kedalam rumah disana kuceritakan semua penyesalan dan keluh kesahku

"Bu..Sekarang aku selalu murung diri di dalam kamar kosan, seolah-olah aku tak mau diganggu!" kataku

"Loh kenapa?" jawab ibu.

"Aku menyesal bu..aku tidak mendengarkan apa yang ibu katakana..gara-gara cinta aku jadi seperti ini bu!"

"Sudahlah nak jangan engkau sesali, itu hal yang wajar ibu juga pernah muda jadi ibu mengerti keadaanmu yang sudah biarlah menyudah asal jangan terulang kembali"

"Baik bu..makasih ya bu ibu selalu mengerti keadaanku ibu selalu menjadi pendengar yang baik" (kataku sambari kulihat wajahnya)

Ibu meng iya kan lalu tersenyum

"iya nak.."

Aku kembali berkata kepada ibu

"bu." (kataku)

"iya nak! "(jawabnya)

" aku bingung memikirkan masa depan ku bu "

"Berdoalah nak kamu pasti bisa..fokuslah dengan apa yang ingin kau raih sekarang!" (Beliau berkata sambari mengelus kepalaku)

"iya bu..doakan aku ya bu mudah-mudahan aku menjadi orang yang sukses dan bisa membanggakan ibu dan ayah"

"iya nak tak usah kau minta ibu selalu mendoakan anak-anak ibu".

Waktu semakin cepat lelah ku bekerja di luar sana menjadikanku seoseorang yang ibu harapkan tapi bu? Waktu merenggut apa yang ibu punya tapi ibu punya kebahagiaan jika kelak anak ibu sukses amin ya allah .

Wajahmu yang cantik tak mampu melawan kerutan waktu. Pandanganmu semakin kabur karena sapuan debu waktu.

"Bu jika aku boleh meminta ? Bolehkah aku menjadi anak kecilmu seperti dulu?" Tetapi tidaklah mungkin aku mengabaikan waktu yang ibu beri dulu.Sekarang ,Bakti ku takan mampu menandingi apa yang kau berikan untukku selama ini. Baktiku kepada masa tuamu tak akan membandingi bukti cinta mu kepadaku sewaktu kecil.Di hari-hari yang tak muda ia tetap menjadi pintu doa - doa, seseorang yang cemas bila aku bersedih dan paling takut bila aku tak bahagia ,Berjuang untuk hidupku dan bertaruh dengan hidupnya ia adalah segala hal yang tak mampu diutarakan dengan kata-kata ,seseorang yang sabar menghadapi anaknya yang memberontak saat dalam perutnya,Ia adalah aliran darah dalam tubuhku ,kau bagaikan matahari ,tanah ,pepohonan yang membangun semesta di diriku .Terimakasih atas cinta kasihmu yang melebihi wanita manapun yang ada di dunia ini bu ,Dimanapun aku berada aku selalu merindukanmu bu.

Dialah ibuku ...aku sayang ibu.

Perbedaan Penuh Warna: Antologi Cerpen Kelas XII IPA 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang