Pada waktu sekolah, saya merasa senang sekali bisa belajar di ruangan kelas yang sejuk pada pagi hari yang indah ini. Hati riang seperti pagi merindukan matahari. Oh, senangnya saya bisa belajar dengan teman-teman yang kadang-kadang ngesalin dan nyenangin hati. Pada saat belajar matematika, oh, membuat jantung saya meledak dengan rumus-rumusnya. Begitu juga dengan pelajaran kimia, fisika, dan bahasa Inggris.
Pada waktu istirahat, oh, leganya bisa melewatkan pelajaran yang mematahkan semangat dengan rumus-rumusnya. Saya keluar dari kelas untuk menenangkan perut yang kosong. Saat sampai ke kantin, aduh, saya lupa bawa uang jajan. Lalu saya kesal seperti api yang menyambar air. Ya, sudahlah, itu memang kesalahan saya. Bagaimanapun, saya harus menerima resiko ini. Datanglah teman baik saya, ia mentraktir saya makan. Lalu hati ini bergejola seperti air yang menyambar api. Dengan senangnya, saya mengucapkan terima kasih untuk best friend saya.
Pada waktu masuk ke kelas, saya merasa takut dengan pelajaran rumus-rumus itu. Tiba-tiba di kelas belajar Bahasa Indonesia, oh, senangnya hati saya seperti malam merindukan bulan. Oh, senangnya, gak ketemu sama rumus-rumus menjengkelkan itu. Saya sangat bahagia belajar tanpa rumus. Hati riang membelah angkasa. Tiba-tiba bel berbunyi, yeee, pulang. Baca doa, beri hormat pada guru, lalu pulang ke rumah dengan hati yang membisik langit.
![](https://img.wattpad.com/cover/363723601-288-k812663.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Perbedaan Penuh Warna: Antologi Cerpen Kelas XII IPA 2
Short StorySelamat datang di halaman kumpulan cerita pendek dari buku 'Perbedaan Penuh Warna: Antologi Cerpen Kelas XII IPA 2', sebuah mozaik emosi dan pengalaman yang dituangkan ke dalam kata. Setiap cerpen di dalamnya adalah jendela yang mengintip ke dalam j...