👸🏼18. Trip 1

650 10 0
                                    

Happy Reading!

Perjalanan Menuju Desa Perbukihan Barat


Pangeran Narendra, Putri Azura, dan Amira de Ogres memulai perjalanan mereka menuju desa perbukihan barat dengan ditemani rombongan prajurit dan beberapa pelayan kerajaan.

Udara pagi yang segar menyambut mereka saat mereka meninggalkan istana Evlogia, dengan beberapa kereta kuda yang membawa mereka ke perjalanan yang akan memakan waktu berhari-hari.

Kini Putri Azura tengah berada di salah satu kereta kuda kerajaan bersama dengan Lusi yang menemaninya. Wajah Putri Azura terlihat sedikit murung nan lesu, ia sedari tadi hanya memandang kearah luar kereta tanpa mengeluarkan sepatah katapun.

Lusi juga menyadari akan sikap aneh nonanya itu, namun kali ini ia tidak tahu apa yang membuat Putri Azura terlihat seperti murung.

"Putri Azura! Apakah ada sesuatu yang mengganggu pikiran anda?" Lusi menatap Putri Azura yang tengah menyandarkan kepalanya pada senderan kereta, menunggu jawaban dengan raut wajah yang khawatir.

Putri Azura mengalihkan pandangannya kepada Lusi, menatap Lusi sebentar sebelum menjawab
" Tidak apa Lusi, aku hanya merasa sedikit pusing"

"Astaga Putri Azura mengapa anda tidak memberitahu hamba sedari tadi!" Sahut Lusi dengan wajah khawatirnya.

"Ini sebaiknya anda minum terlebih dahulu, agar pusingnya berkurang" Lusi membuka sebotol air yang memang dipersiapkan untuk mereka dan menyerahkannya kepada putri Azura.

"Hmm terima kasih Lusi" Putri Azura meminum air yang diberikan oleh Lusi dan merasa sedikit lebih segar, "Sebaiknya Anda tiduran dahulu Putri, hamba akan memanggilkan tabib untuk Anda"

"Tidak perlu Lusi, aku sudah lebih baik, mungkin aku hanya belum terbiasa naik kereta kuda dan membuatku sedikit pusing" putri Azura menenangkan Lusi.

"Anda benar-benar tidak apa-apa Putri? Perjalanannya masih jauh jika anda masih merasa pusing sebaiknya kita berhenti dulu dan mencari tabib" Lusi dengan wajah yang masih khawatir.

" Aku baik-baik saja" ucap putri Azura dan kembali memandang keluar Kereta dengan pandangan mengarah ke depan sana.

"Baiklah putri" jawab Lusi.

--

Tidak ada yang tahu bahwa sebenarnya Putri Azura tengah mengamati Pangeran Narendra dan juga Amira de Ogres yang tengah menunggangi kuda mereka di depan sana untuk memimpin perjalanan mereka.

Dalam hati Putri Azura merasa cemburu melihat kedekatan pangeran Dengan Amira de Orges itu.
Tapi kenyataannya tidak seperti yang putri Azura lihat Bahwa disana Pangeran Narendra tidak mengindahkan keberadaan Amira de Ogres. Pangeran hanya diam dalam mode dinginnya menikmati perjalanan yang mereka tempuh.

Awal mulanya sebelum berangkat tadi Amira de ogres sudah disiapkan dan diberikan kereta kuda masing-masing. Namu ia tidak menerimanya dengan alasan ingin ikut memimpin perjalanan, padahal niatnya karena ingin berkuda bersama Pangeran Narendra. Putri Azura sempat melihat tatapan kemenangan Amira de Ogres tadi dan seolah meremehkannya saat mereka akan memulai perjalanan.

Alhasil hanya ada tiga kereta yang mereka bawa satu untuk putri azura, satu untuk Amira de ogres dan satu lagi untuk barang-barang dan bekal mereka.

Putri Azura terus mengamati Pangeran Narendra dan Amira de Ogres dari dalam kereta. Perasaan cemburu menyelimuti hatinya. Ia tidak suka melihat Amira de Ogres begitu dekat dengan Pangeran Narendra.

--
Di sisi lain, Pangeran Narendra tidak menyadari perasaan Putri Azura. Namun hatinya sangat tenang saat dia bisa menghirup aroma manis Putri Azura disekitarnya. Jadi Ia fokus pada perjalanan mereka dan sesekali berbincang dengan para prajurit yang mengiringi mereka. Seperti kata Letnan Baredix dan Yang mulia Raja Edward dia harus mulai melaksanakan tugasnya dengan baik setelah memastikan semuanya aman dan terkendali dalam memimpin kerajaan Evlogia nantinya.

Putri Terkutuk Evlogia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang