👸🏼 11. Terbuka

492 13 0
                                    

Happy Reading!

Hari ini adalah hari terakhir putri Azura yang berdiam diri di kerajaan bagian barat. Setelah menghadiri upacara penyambutan para tetua menyuruhnya untuk tidak pergi terlalu jauh dari kediamannya.

Dan sudah Satu minggu berlalu setelah upacara penyambutan di alun-alun kota dan selama itupun Pangeran Dan Putri Azura lalui dengan mempelajari segalanya tentang kerajaan evlogia.

Karena, Pangeran Narendra, sebagai putra mahkota yang bukan berasal dari Kerajaan Evlogia, dan Putri Azura yang baru saja terbangun dari tidurnya selama 10 tahun, mereka perlu belajar lagi tentang situasi Kerajaan Evlogia yang ada saat ini.

Mereka berdua menghabiskan waktu untuk memahami struktur pemerintahan, ekonomi, pertahanan, adat istiadat, serta keinginan dan harapan rakyat Evlogia. Dan selama itu juga mereka tidak memiliki interaksi yang intens karena kesibukan masing-masing.

Belajar dengan para guru maupun secara pribadi. Putri dan pangeran melewati hari yang sangat sibuk untuk mempelajari bagaimana tugas seorang Putri dan putra mahkota kerajaan, tanpa ada waktu untuk saling berbicara berdua karena masih banyak yang harus mereka pelajari.

Hingga akhirnya Pangeran Narendra dan Putri Azura memiliki kesempatan untuk bertemu secara langsung, Putri Azura merasa sangat gugup. kini duduk di taman belakang istana yang sejuk menunggu kedatangan Pangeran Narendra yang ingin bertemu dengannya.

Mengambil secangkir teh yang telah disediakan oleh pelayannya meniup-niup sedikit dan meminumnya dengan pelan. Hatinya berdebar-debar saat melihat Pangeran Narendra mendekat, mengenakan pakaian yang pas pada tubuhnya,
sangat tampan dengan rambut silvernya yang sedikit turun di dahinya. Tak lupa juga aroma tubuh pangeran yang sangat mengguar pada penciumannya.

Pangeran Narendra membuka percakapan dengan wajah datar namun suaranya lembut menyentuh "Selamat pagi, Putri Azura. Apa putri sudah menunggu lama?"

Putri Azura yang sempat terpaku mengagumi ketampanan dan suara lembut pangeran Narendra, kemudia tersadar.
"S-selamat pagi Pangeran"

"Hmm ti-tidak lama Pangeran, silahkan duduk" jawab Putri Azura mempersilahkan pangeran Narendra duduk pada kursi di depannya dan memperlihatkan sebuah bukat bunga yang dia bawa.

"Terimalah Putri!" Pangeran menyerahkan bukat bunga tulip yang ia bawa, Walaupun wajahnya terkesan dingin namun suaranya sangat lembut.

"Terima kasih pangeran, bunganya sangat indah aku menyukainya" ucap putri menghirup harum bunganya.

"Bagaimana kabarmu setelah seminggu belajar tentang situasi Kerajaan Evlogia putri?"

Putri Azura, tersenyum lembut, merasa hatinya menyejuk mendengar suara lembut Pangeran Narendra. Dia menatap matanya yang dingin namun penuh kelembutan, merasakan getaran dalam hatinya.

"Kabarku baik Pangeran Narendra. setelah belajar tentang kerajaan saat ini rasanya sangat antusias, sedikit melelahkan tapi juga menyenangkan." Ucap putri Azura sambil meraih cangkir milik pangeran hendak menuangkan teh untuk pangeran, karena hanya ada mereka berdua di taman ini, semua pelayan sudah Putri Azura suruh pergi.

"Bagaimana dengan pangeran? Apakah pangeran nyaman dengan lingkungan kerajaan Evlogia?-."

'Akhh'
'Ssshh' desisan pelan keluar dari bibir ranum Putri Azura saat tanpa sengaja punggung tangannya yang memegang cangkir terkena teh panas dan reflek mengibaskan kecil tangannya. Sedangkan pangeran Narendra yang melihat itu seketika mengetatkan rajangnya wajahnya menjadi panik karena seluruh gerak gerik putri azura selalu diperhatikan oleh pangeran Narendra sedari awal.

"Putri!"

Tanpa sadar pangeran menarik tangan putri azura yang sedikit memerah dan merengkuh lembut pinggang Putri Azura untuk duduk miring di atas pangkuannya. Pangeran mengambil tangan putri Azura yang memerah dan meniupnya lembut. Tanpa tersadar bahwa putri Azura yang di rengkuh tengah terdiam membeku.

Putri Terkutuk Evlogia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang