👸🏼 19. Kerusuhan bandit

321 8 0
                                    

Happy Reading!

Suara gemuruh dan teriakan panik mewarnai desa saat gerombolan bandit menyerang. Para bandit yang kejam itu menjarah harta benda warga, bahkan tak segan melukai siapapun yang berani melawan.

Warga desa berhamburan mencari tempat berlindung, rasa takut dan kecemasan menyelimuti mereka. Di tengah kekacauan ini, Pangeran Narendra dan pasukannya tiba di bagian desa sana.

"Hentikan!"

"Berhenti! Tak ada yang boleh menyakiti penduduk desa ini!" Dengan suara tegas dan aura yang dingin Pangeran Narendra mengalihkan semua perhatian terhadapnya.

Para bandit, yang terbiasa mengintimidasi penduduk desa, terkejut melihat kedatangan pasukan Pangeran Narendra. Pemimpin bandit, seorang pria berbadan kekar dengan bekas luka di wajahnya, melangkah maju.

"Siapa kamu? Berani-beraninya kau menghalangi kami?" Pemimpin Bandit memandang remeh.

Pangeran Narendra dengan wajah dinginnya mendekati pemimpin bandit itu "Aku Pangeran Narendra, putra mahkota Evlogia. Dan aku takkan membiarkanmu menindas rakyatku!"

"Mati saja kau sialan!"

Merasa terancam akan keberadaan pangeran Narendra Pemimpin bandit itu melayangkan senjata tajam yang ada di tangannya kearah pangeran.

Beberapa prajurit bergerak melindungi pangeran Narendra. Pertarungan sengit pun terjadi. Pasukan prajurit kerajaan yang terlatih dan berani melawan dengan gagah berani.

Pangeran Narendra sendiri menunjukkan keahliannya dalam bertarung melawan para bandit tanpa menggunakan senjata, dan melumpuhkan beberapa bandit dengan mudah.

Pemimpin bandit, yang tak ingin kalah, berusaha menyerang Pangeran Narendra. Namun, Pangeran Narendra terlalu tangkas dan kuat untuknya.

Dengan satu gerakan cepat, Pangeran Narendra berhasil melukai dan mematahkan tangan dari pemimpin bandit itu dan membuatnya terjatuh ke tanah.

Melihat pemimpin mereka terluka, para bandit lainnya ketakutan dan mulai melarikan diri. Pangeran Narendra dan pasukannya tak henti-hentinya mengejar mereka hingga ke luar desa. Sedangkan para prajurit yang tinggal mulai mengamankan pemimpin bandit tersebut.

Warga desa yang sebelumnya bersembunyi, kini keluar dari persembunyian mereka. Mereka bersorak sorai dengan penuh kegembiraan, menyambut Pangeran Narendra sebagai pahlawan yang telah menyelamatkan mereka.

Seorang Wanita Tua menghampiri pangeran "Terima kasih, yang mulia Pangeran Narendra! Kau telah menyelamatkan desa kami dari para bandit kejam!"

"Salam pangeran Narendra! Terima kasih Engkau adalah pahlawan kami!" Seru seorang pria muda sambil sedikit membungkuk hormat dan diikuti beberapa warga lainnya.

Pangeran Narendra menganggukkan kepalanya tersenyum kecil, merasa lega karena telah berhasil melindungi rakyatnya.

"Jangan sebut aku pahlawan. Aku hanya melakukan apa yang menjadi tugasku sebagai pangeran." Pangeran Narendra menjawaban dengan berwibawa.

Warga desa semakin bersorak sorai, kagum dengan kepemimpinan dan keberanian Pangeran Narendra. Desa mereka kini aman kembali, dan mereka tahu bahwa Pangeran Narendra selalu siap melindungi mereka.

Dilain sisi ada seorang wanita yang juga ikut disana terlihat tampak memasang wajah yang berseri ia semakin terpesona akan apa yang dilakukan oleh Pangeran Narendra untuk melindungi rakyatnya, dia semakin menaruh hati pada pangeran.
______

Tak" tak"

Suara derap kaki kuda yang kencang memecah keheningan desa. Dari kejauhan, terlihat Letnan Baredix, tangan kanan Pangeran Narendra, berpacu dengan kudanya menuju kearah Pangeran. Wajahnya tampak penuh kekhawatiran.

Putri Terkutuk Evlogia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang