09

289 19 4
                                    

"Mendengar dan mengerti keadaan memang sulit, tapi itu adalah hal berharga yang akan membawa dirimu ke versi yang lebih baik"

~Zhen Daviandra Sagara~

Gara mengobati luka di pipinya, ia tutupi dengan perban agar penampilannya tidak kacau dan tetap terlihat tampan, saat ini Gara sudah mengenakan kemeja putih yang kancing atasnya dibiarkan terbuka dengan dibalut jas hitam dan celana jeans hitam, ia juga merapikan rambutnya model belah tengah mirip oppa-oppa korea.

Penampilan Arzan juga tak kalah keren, ia mengenakan kemeja putih di balut jas berwarna hitam, ia juga mengenakan dalaman jas membuat penampilannya semakin keren, "lo kalo pakai pakaian formal begini ganteng Gar" celetuk Arzan saat melihat Gara keluar dari kamarnya

"Gw emang ganteng" Ucapnya dengan percaya diri

"Iyain dah buat anaknya Bapak Alam mah" Ucap Arzan memghembuskan nafasnya pelan

Oya, malam ini ada acara prom night di sekolah, jadi Gara dan Arzan memakai baju yang formal, membuat penampilan mereka sangat tampan dan menawan.

Mereka berdua pun menuju ke dapur untuk makan malam, agar kuat dan semangat sampai acara selesai.

"MasyaAllah anak Ibu ganteng-ganteng banget" Puji Fera saat melihat penampilan Arzan dan Gara, Albar pun sampai bengong melihat mereka berdua, seperti beda orang, pikirnya. Gara hanya tersenyum menanggapi pujian dari Fera.

Saat ini mereka sudah siap pergi ke Sekolah, sedari tadi Gara hanya menatap kosong ke arah kaca mobil entah apa yang sedang ia pikirkan, Arzan yang melihat Gara hanya diam saja pun menepuk bahunya pelan.

"kenapa Gar?" Tanya Arzan pelan

"Eh gapapa bang" Ucap Gara sembari tersenyum, Arzan pun mengangguk.

•••

Tak lama kemudian mereka pun sampai di SMA Jakarta, mereka bergegas ke lapangan indoor, sesampainya di lapangan ternyata sudah ramai, dan lapangan telah di sulap sedemikian rupa dengan begitu mewah. Sekolah juga menyediakan spot photo untuk siswa-siswi yang ingin berfoto.

"Sagara" panggil Bu dewi sembari menepuk bahu Gara pelan.

"Besok, orang tua kamu datang?" Tanya Bu dewi

"Saya tidak tau Bu, sepertinya mereka datang" Jawab Gara

"Saya tuh penasaran sama kamu Gara, kamu itu benar-benar masih punya orang tua? Kalau masih ada kenapa kemarin-kemarin tidak pernah datang ke Sekolah, orang tua kamu sesibuk apa? Kalau acara besok orang tua kamu memang datang syukurlah, karena saya ingin membicarakan perkembanganmu selama Sekolah disini, karena hanya orang tua kamu yang tidak pernah datang ke Sekolah"

"Oya Gara, orang tua kamu seperti tidak menghargai saya sebagai wali kelas kamu Gara, sesibuk-sibuknya orang tua seharusnya nyempetin datang ke Sekolah untuk kepentingan anaknya, orang tua kamu itu sangat bodoh!!!" Bu dewi tiba-tiba membentak. namun Gara tak sedikitpun terkejut.

"Anda itu Guru, tidak seharusnya merendahkan orang lain, dan anda tidak tau hidup saya jadi lebih baik diam, orang tua saya masih ada kesibukan, anda bilang orang tua saya tidak menghargai anda? Hey ngaca, anda juga tidak menghargai orang tua saya, bahkan mengejek dan merendahkan orang tua saya, apa tadi orang tua saya bodoh? Hahaha mana ada orang tua bodoh melahirkan seorang anak yang menjadi juara akademik, anda berbicara seperti itu sama saja menghancurkan karir anda sendiri" emosi Gara, membuat Arzan terkejut karena baru pertama kali ia melihat Gara marah dan bisa membuat seorang guru diam tak berkutik.

SAGARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang