"Aku terlalu bersahabat dengan luka hingga aku lupa rasanya bahagia"~Zhen Daviandra Sagara~
Malam harinya setelah melaksanakan sholat maghrib, Gara memutuskan untuk pergi ke suatu tempat yang membuat ia tidak merasa kesepian dan bosan. Ia mengendarai motor dengan kecepatan sedang dengan pandangan yang fokus ke depan.
Setelah beberapa menit, Gara sampai di tempat tujuan. Ia memakirkan motornya dan berjalan menuju taman. Ya. Taman adalah salah satu tempat favoritnya.
Gara mendudukan dirinya di sebuah tangga seraya memandangi kendaraan yang berlalu lalang. Ia tersenyum saat melihat banyaknya anak-anak kecil yang sedang tertawa dan bermain.
"Masa kecil gw ngga seindah itu, seharusnya gw seperti mereka, yang menghabiskan masa kecil bersama keluarga" batinnya
Sedang asik-asiknya melamun, tiba-tiba ada seseorang yang ikut duduk disampingnya. Seseorang itu melihat Gara menatap kosong ke arah depan.
"Gara" panggil seseorang itu membuat Gara tersadar dari lamunannya,
Gara sangat mengenali suara itu, ya. Zelin.
"Saya baru denger suara kamu Ze, kemana aja?" Tanya Gara kepada Zelin
"Maaf Gara, hp aku rusak dan nomor kamu hilang, apa aku boleh minta nomor kamu?"
Gara menggeleng, "tidak perlu, kamu sudah menjadi jodoh orang lain kenapa kamu harus menyimpan nomor saya, yang bukan siapa-siapa kamu" jawab Gara membuat hati Zelin tersentil
"Kamu udah tau ya Gar, maaf ya Gar...ternyata aku ngga bisa nepatin janji, aku terpaksa terima perjodohan ini, karena Ayah ragu sama kamu Gar"
"Kenapa kamu pergi disaat saya sedang membutuhkan kamu Ze, sekarang saya hancur, saya butuh sosok seperti kamu" ucap Gara membuat mata Zelin berkaca-kaca
Gara terdiam, "saya sendirian lagi Ze, bahagia saya cuma sebentar"
Zelin diam menunggu Gara melanjutkan ucapannya.
"Saya sakit parah sekarang, entah saya akan bertahan sampai kapan, yang pasti tidak akan lama" Gara memegang dadanya membuat Zelin bingung
"Kamu Dokter pasti tau, apa yang saya maksud"Ucapan Gara membuat mata Zelin memanas, dia tidak tau kalau Gara sehancur ini, dia sangat menyesal karena menghiraukan Gara.
"Semoga kamu bahagia ya Ze, jaga baik-baik calon suami kamu, berbakti sama dia, ikuti dan patuhi perintahnya, jadilah istri yang sholehah ya Ze" ucap Gara sembari menghembuskan nafas panjang
"Ayah kamu ragu sama saya mungkin karena takut kalau saya ninggalin kamu Ze" lanjut Gara didalam hatinya
"Aamiin, makasih ya Gar. Semoga kamu juga bahagia dan dapat cewe yang lebih baik dari aku"
"Iya sama-sama" ucap Gara dengan senyuman manis dibibirnya
"Aku pamit dulu ya Gar, takut Calvin cariin aku" pamit Zelin yang diangguki oleh Gara
"Janji kamu mana Ze katanya mau nemenin saya sampai saya bahagia dan sembuh dari luka, apa saya masih bisa percaya dengan janji-janji cewe? Sedangkan saya sering di khianati karena janji-janji cewe ngga pernah ada yang ditepati" lirih Gara
•••
Gara berniat untuk langsung pulang ke rumah, karena ia merasa malam ini cukup melelahkan ditambah rasa sakit yang terus menyerang dadanya.
Ditengah-tengah perjalanannya, tiba-tiba ia melihat ada satu motor yang seperti sedang mengikutinya. Gara pun menambah kecepatannya, namun motor itu mencegahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAGARA
Teen Fiction"Aku hanya ingin tenang tanpa merasakan sakit, apa itu salah?" ~Zhen Daviandra Sagara~ Zhen Daviandra Sagara, Remaja yang sering di bully oleh teman di sekolah hanya karena orang tua nya tidak pernah datang ketika ada undangan ke sekolah, ia di bull...