Happy Reading
Jangan Lupa
Vote
-
-Malem ini Mark benar-benar terjaga, matanya tidak ingin menutup sama sekali. Semenjak kejadian debat Jisung dengan Mama nya membuat Mark benar-benar terus kepikiran dengan semuanya.
Mark mengusap wajah nya lalu bangun dari tempat tidur nya meninggalkan Jisung dan pergi turun kebawah untuk mengambil minum.
Mark benar-benar frustasi. Malam ini sungguh hening bahkan langkah kakinya Mark sampai terdengar.
Di dalam kamar Mama Mark juga terjaga bahkan kini tengah mengobrol bersama Kakak Mark.
Mama bahkan terlihat beberapa kali menghela nafasnya.
"Mama hanya takut. Mama takut kejadian kelam itu juga akan menimpa Mark." ucapnyaSebagai Kakak pertama, sungguh Kakak Lee merasa bertanggung jawab.
(*Fyi aku lupa pernah ngasih nama atau engga ke kakak nya Mark ini😭 aku sebut kakak Lee aja ya sampai nemu nama yang tepat)
"Tapi jika Mama terus menahan Mark, kemungkinan Mark akan menjadi seperti..." bahkan Kakak Lee tidak bisa menyebutkan namanya.
"Mark bisa menjadi seperti itu tapi dengan cara yang berbeda." setelah menjeda beberapa saat Kakak Lee langsung meneruskannya.
"Tapi Mark mempunyai Jisung. Mana ia tega meninggalkan anaknya." jawab Mama Lee
Kakak Lee justru diam beberapa saat dan melanjutkan pemikirannya.
"Kita gak tau yang akan terjadi ke depannya Ma. Kenapa Mama gak coba buat mengenal Jaemin lebih dekat? Jisung juga keliatannya suka banget sama Jaemin." ucap Kakak LeeMama menggelengkan kepalanya dengan hebat.
"Mama takut, mama takut dia seperti orang itu." jawabnyaKakak Lee lalu memegang tangan Mama Lee dengan begitu lembut.
"Gak ada salahnya mencoba. Mama tetapin hatinya Mama dulu aja. Aku juga gak maksa. Tapi jangan biarin cuma karena ini hubungan Mama dan keluarga Mark hancur." ucap Kakak Lee lalu izin pamit dan pergi keluar dari kamar.Tepat saat keluar Kakak Lee malah berpapasan dengan Mark yang tengah membawa segelas air putih.
"Kakak?" Mark menatap kakaknya yang baru keluar dari kamar Mama nya.
"Mark. Gak bisa tidur?" tanya Kakak
Mark mengangguk lalu keduanya berjalan menuju Ruang Tengah.
Mama Lee juga mendengar percakapan kedua anaknya itu. Mama Lee juga ikut keluar dari kamarnya dan berdiri tak jauh dari tempat kedua anaknya berada.
Mark dan Kakak Lee mengobrol ringan hingga tahap obrolan pun semakin berat.
"Benar-benar masih mencintai anak itu?" tanya Kakaknya.
Mark tidak menjawab dan hanya menunduk sambil menatap air di dalam gelasnya.
"Anak yang pernah kamu ceritakan, dia adalah Jaemin bukan?" tanya Kakak nya
Mark langsung mendongakkan kepalanya.
"Ternyata benar."
Kakak Lee tersenyum.
"Seperti nya dia anak yang baik ya?" pancing kakak Lee"Sampai-sampai bisa membuat adik ku yang dingin seperti ini jatuh cinta."
Kakak Lee terkekeh geli.
Mama Lee masih diam di tempatnya sambil mendengarkan tanpa diketahui kedua anaknya.
"Tidak seperti itu. Dia hanya terlihat lucu." ucap Mark malu-malu.
Kakaknya semakin tersenyum rencananya berhasil.
"Oh. Jadi kamu suka yang lucu-lucu ya?" tanya nya
KAMU SEDANG MEMBACA
Teacher My Love(?) • Markmin
RomantizmSeorang Murid menyukai Gurunya sendiri bahkan Murid itu terang-terangan menunjukkan cintanya.