halaman 20

228 24 1
                                    




Terhitung sudah 2 hari yoongi tak sadarkan diri...

Mamah yoongi, jiminie dan kiki serta ayah jiminie sudah tau keadaan yoongi saat ini..

Yoongi lumpuh sementara ....

Kini giliran jiminie yang menemaninya malam ini itu karna paksaan jiminie sendiri dia mau menemani yoongi seperti yoongi menemaninya hari itu...

"Bangun yukk, kami janji buat nemenin aku loh, masa kamu lemah begini, makasih semuanya mail sekarang udah meninggal, sekarang aku gak akan ketakutan lagi, sekarang aku hanya ingin bahagia dan kamu udah janjikan akan bahagiain aku, aku nunggu kamu loh"

Jiminie bangkit dan mengecup sayang kening yoongii....

Seketika jari jari yoongi bergerak dan matanya sedikit demi sedikit terbuka...

"Ji ji jiminiehhh"

"Syukurlah kamu sadar kak, tunggu yaa aku panggil dokter dulu"

Yoongi diam dia senang karna dia masih hidup dan lagi dia melihat jiminie untuk pertama kalinya saat ia membuka mata, sungguh ini suatu anugrah baginya....

Dokter melakukan serangkaian pengecekan pada tubuh yoongi dan terbukti bahwa kedua kaki yoongi tak dapat merasakan apa apa...

"Pak namjoon gak ada ?"

"Gak ada dok,baru saja beliau pulang, mungkin besok baru datang, kenapa dok ?"

"Ini tentang pasien, anda bisa mengikuti saya ke ruangan saya, saya akan menjelaskan sesuatu"

"Baik dok"

Dokter berjalan duluan ,dan disususl oleh jiminie namun sebelum itu dia bilang pada yoongi dulu...

"Kakak istirahat aku ke dokter dulu gak lama kok"

Yoongi hanya mengangguk dia masih mencerna kejadian barusan, kenapa kedua kakinya tak bisa bergerak, apa yang terjadi, apa dia lumpuh !!!!!

Jiminie memasuki ruangan sang dokter..

"Silahkan duduk"

"Terimakasih dok"

"Begini, pangkal paha hingga ke kaki pasien itu lumpuh tapinini hanya sementara jika di terapi dengan rutin maka akan kembali seperti semula namun ini harus di barengi dengan kesabaran karna biasanya yang seperti ini akan memakan waktu sekita 4/5 bulan itu kalo si pasien melakukan terapi dengan rutin"

"Iya dokter, lalu ?"

"Untuk sementara pasien harus memakai kursi roda dulu dan jangan terlalu dipaksakan kakinya, jangan di pukuli juga karna biasanya yang seperti ini pasien akan mudah sekali emosi, dan juga jika kesehatannya semakin membaik maka 3 hari lagi pasien sudah boleh pulang kami hanya perlu memeriksa kembali luka tembakan pada bahu dan lengannya"

"Baiklah terimakasih dok, saya permisi dulu"

Jiminie pun keluar dia bingung harus bagaimna caranya dia bilang kepada yoongi, dia takut yoongi tak akan menerimanya...

Setelah sampai di depan ruangan jiminie beberapa kali menghela nafasnya berat..

"Assalamualaikum, ehh kakak gak tidur ?"

"Waalaikum salam, nungguin kamu"

Jiminie tersenyum cantik dapat membuat yoongi mengikuti senyuman jiminie...

" Kakak mau duduk ?"

"Kamu bisa bantuin kalo gak bisa tolong oanggilin perawat laki laki buat bantuin aku"

"Gak usah aku bisa kok, aku kuat lohh hehheheh"

Sekali lagi senyum dan ketawa renyah itu yoongi dengar membuat hatinya menghangat.

Jiminie sekuat tenaga membangunkan tubuh yoongi dan menariknya sedikit agar bersandar di kepala ranjang....

"Apa kata dokter soal aku ?"

"Kakak liat mata jiminie, apapun yang jiminie ucapkan nanyi kakak harus terima ya jangan emosi dan jangan menyalahkan keadaan, apapun yang terjadi kakak ingat ada aku yang bakal ngerawat kakak, kakak percaya kan sama aku"

Yoongi mengangguk dan jiminie beralih menggenggam kedua tangan yoongi dan dengan sangat hati hati dia memberi tahukan semua yang di sampaikan dokter padanya dan tak lupa memberi tahu juga tentang kematian jack...

Yoongi yang mendengar itu seketika kaget dan tak percaya, jack menyelamatkan dirinya walaupun dia tetap di tembak tapi dia tak menyangka jika jack akan meninggal secepat ini, dan lagi berita kelumpuhannya dia ingin marah dan memukul kaki lemahnya itu namun dengan sigap jiminie menggenggam kedua tangannya dan memeluk yoongi terus mengelus punggungnya dan memberi kata kata penenang...

Dirasa sudah tenang jiminie melepas pelukannya namun yoongi menahannya...

"Sedikut lagi biar kan begini"

"Kakak boleh memeluk jiminie sesuka hati kakak, tapi kakak harus janji buat rutin berobat agar bisa berjalan kembali"

"Kakak janji taoi kamu juga harus janji buat temenin aku terus"

"Siap boss bahkan jiminie akan membantu bu seokjin merawat kakak"

"Pintar sekali, terimakasih jiminie"

"Aku yang harusnya berterimakasih kakak, kakak dan yeman teman kakak sudah berusaha nyelamatin hidup aku, mail sekarang sudah meninggal aku lega kak, kakak menepati janji kakak lagi, maka dari itu aku akan membayar semua perlakuan kakak kepadaku sekali lagi terimakasih kak akhir aku sudah bisa hidup dengan tenang"

"Kau tau aku memang sengaja tak memberi tahumu tentang ini karna aku tak ingin kau terluka aku tak ingin melihat air mata di mata cantikmu jiminie jadi aku dan temn temanku merencanakan hal ini dan berhasil walaupun harus menghilangkan satu nyawa,kakak yakin sekarang jack udah tenang di alam sana, setelah kakak keluar dari sini kamu maukan nganter kakak ke makam jack"

"Pasti dong, dan hemm pantas saja malam itu setelah gelas itu jatuh aku malang mengkhawatirkan kakak bahkan aku tak bisa tidur hingga pak namjoon menelpon dan memeberi tahu kami soal kejadian ini"

"Gelas jatuh, pecah ?

"Iya malah nimpa kaki aku, luka sedikit tapi udah sembuh"

Seketika yoonginmelepas pelukan tersebut dan memiringkan badannya dan menunduk melihat kaki jiminie dan betul disana di punggung kakinya ada bekal luka yang telah mengering hampir sembuh....

"Maaf buat kamu khawatir tapi aku senang aku bersyukur tuhan masih memberiku umur panjang dan yang paling aku syukuri ialah kamu orang pertama yang aku lihat saat aku terbangun, terimakasih jiminie"

Jiminie mengangguk dan lagi.lagi tersenyum secantik mungkin....

















Next
Vote dan komen

Because it's you ❣️ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang