Halaman 22

217 23 1
                                    


Jiminie betul betul merawat yoongi dengan baik terhitung ini sudah 2 bulan jiminie bersama yoongi...

Mereka baru saja pulang dari terapi dan dokter bilang otot kaki yoongi sudah mulai santai tak setegang dulu,mungkin beberapa trapi lagi dia akan berjlan normal....

Jiminie senang mendengar nya dia tak sia sia merawat yoongi dengan baik,,, berbeda dengan jiminie yoongi malah tambah kalut ini sudah 2 bulan namun dia belum bisa berjalan di merasa dirinya memang salah untuk hidup tak ada gunanya dia menyusahkan semua orang...

Setelah sampai di rumah di sana ada papa dan mama yoongi serta ayah jiminie, keduanya masuk dn bergabung dengan orangtua itu...

"Ayah datang ?"

"Iya sayang, ayah datang ingin menyampaikan beberpa berkas ini untuk den yoongi dan juga melihtmu, bagaimna terapinya ?"

"Berjlan lancar kata dokter semua sudh normal mungkin bebebrapa kali terapi lagi kak yoongi bisa jalan lagi"

"Syukurlah,anda harus semangt den biar bisa berjalan seperti semula"

Yoongi hanya mengangguk datar dia tak tertarik dengn obrolan itu...

Seokjin menghampiri anaknya yang melamun...

"Jiminie biar ibu yang mengantar yoongi"

Jiminie menyerahkan kursi roda itu dan seokjin membawa anaknya masuk ke dalam kamar...

Setelah masuk tak lupa ia menutup kembali pintu, seokjin tau betul anaknya ini sudah hampir putus asa karna dia tau anaknya ini sangat aktif dn sekarang malah lumpuh sementara itu membuat anaknya sedikit frustasi .

"Kenapa hmm?"

"Mahh hiks yoongi hanya menyusahkan kalian terutama jiminie mah, yoongi hiks hiks lemah"

"Hey tenang sayang jangan sedih kata dokter kan gak lama lagi kamu harus semangat liat jiminie sangat sangat merawatmu dengan baik kamu jangan sia sia kan dong"

"Ini udah 2 bulan mah tapi tetap begini kan terakhir aku terapi kemarin dokter juga bilang begitu ini juga namun tetao saja aku masih duduk disini"

"Sabar sayang dokterkan memang bilang 4/5 bulan jika rutin jadi kamu harus semngat sembuh"

"Ntahlah mah yoongi rasa yoongi akan putus asa, salah memang yoongi di biarkan hidup, hidup pun percuma yoongi lumpuh hanya merepotkan saja "

"Tenangkan fikiranmu syang kami disini, ada papa, mama dan juga jiminie kami berusaha membuatmu berjlan lagi jadi kamu harus semangat sembuh juga yaa"

Yoongi menganguk dan memeluk erat mamanya, dia seharusnya memng semangat dan berusaha sembuh orang orang di sekitarnya juga berusaha untuk dia , yoongi gak boleh putus asa itu ia tanamkan lagi dalam hatinya.....




















Skip makan mlam

Jiminie dengan telaten menyiapkan makanan yoongi dan juga untuk dirinya...

"Cahh makan lah, ini makanan kesukaan kakak kan?"

"Makasih jiminie"

"Sama sama"

Hal itu terlihat oleh kedua orangtua yoongi...

"Jiminie?"

"I iya pak, maaf saya ribut ya, maaf maaf"

"Gak bukan gitu, kamu setelah makan ke ruangan saya ya?"

"Iya pak"

Terlihat namjoon mengkode sang istri dan istrinya paham kode itu...

Dan setelah selesai jiminie mengantar yoongi kekamar dan naik tempat tidur...

"Kakak istirahat dulu, jiminie di panggil sama papa kakak, jiminie tinggal dulu ya?"

"Iya makasih ya"

Jiminie hanya mengangguk dia sebenar nya risih mendegar ucapan terimakasih itu tapi dia juga gak mau bilang ntar yoongi hanya bilang 'itu memang kata kata buat kamu, dengarin aja dn jawab aja iya' itu kata kata yoongi jika jiminie menegurnya...



Sekarang disini jiminie berada di ruangan pak namjoon, disana sudah ada mama yoongi juga...

"Jiminie duduk"

"Iya pak, ada apa pak saya di panggil kesini"

"Jiminie kita to the point aja, yoongi mencintai kamu kan ?"

Jiminie mengangguk

"Kamu melakukan hal ini karna sudah mencintainya atau hanya kasihan dan berterimakasih ?"

"Hemmm anu pakk emmm ji jiminie sebenarnya emm"

"Jawab jujur saya jiminie, bapak dan ibu gak akan maksa kamu kami hanya ingin memastikannya saja, yoongi mencintai kamu udah lama kan dan pasti kamu tau itu, dan selama kamu disini gimana dengan perasaan kau apa ada untuk kau membalas prasaan anak ibu atau kau hanya kasihan dan ingin berterimakasih?"

"Bu maafkan saya kalo saya lancang saya memang sudah ada bakal mencintai anak ibu tapi saya masih perlu meyakinkan hati say dulu, trauma, ketakutan masih ada sedikit di hati saya bu, jadi saya tak ingin mengambil keputusan secepat ini "

"Saya dan suami saya akan pastikan apapun yang terjadi dengan mu di masa lalu gak akan terulang dengan yoongi nantinya, kamu lihat sendiri kan gimna yoongi ke kamu "

"Iya bu, dan saya perlu meyakinkan hati saya dengan kata kata ibu, maaf bu"

"Gak papa jiminie, ucapan mama yoongi kamu jangan masukkan dalam hati, kami tak ingin memaksakan prasaanmu, kami hanya memastikannya saja"

"Sampai sini saya mencintai anak bapak tapi saya perlu meyakinkan lagi"

"Baiklah saya mengerti, saya juga sudah bicara pada ayah kamu, sebenarnya tujuan saya bicara ini saya berencana menikahkan kalian berdua namun saya ingin didasari oleh kalian yang saling mencintai dan membutuhkan namun setelah mendengar jawaban kamu baiklah saya urungkan lagi niat sya"

"Me menikah pak, dengan kak yoongi ?"

"Iya dengan yoongi, kamu mau ?"

"Ja jangan terburu buru pak biar kami menjalaninya dulu"

"Iya baiklah, baliklah ke kamar yoongi dia pasti menunggumu"

"Baiklah pak bu saya keluar dulu"

Keduanya mengangguk setuju...

"Gimana kalo jiminie tertekan pah?"

"Gak kan kita bilangnya baik baik pasti di terima baik juga oleh dia lagian dia hanya perlu meyakinkan diri kan berarti prasaannya sudah ada"

Seokjin hanya mengangguk dan memeluk tubuh kekar sang suami tercinta....



























Next
Vote dan komen

Because it's you ❣️ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang