CHAPTER I

77 3 7
                                    

Halo men-temen, jumpa lagi dengan aku! Udah siap buat baca cerita terbaru ku belum? Di baca sampai habis ya, jangan lupa vote dan komennya

■□■□Darling□■□■

♤Film♤

Para gadis itu bersantai di ruang tamu mereka. Ada yang bermain handphone, membaca buku, menonton TV, ada yang hanya melamun.

"Huft-" Dengusan itu berasal dari Yeri yang jenuh.

Seulgi menoleh, "Gangguin y/n kuy! " bisiknya dan dibalas anggukan penuh semangat oleh Yeri.

"ARRGGHH! "

Setelah teriakan melengking itu, Yeri dan Seulgi-pun tertawa terbahak-bahak.

Mereka menjahili y/n yang sedang melamun menatap langit-langit plafon dengan mainan laba-laba yang dibeli Yeri tempo hari lalu.

"Yaampun Seulgi, Yeri sampe ntuh anak ngambek jatah snack kalian gue kurangin ya."

Sudah menjadi kebiasaan bagi Irene jika ada yang jahil, ia akan mengurangi atau tak memberi sama sekali snack teman-teman nya.

Bukan tanpa alasan Irene melakukannya, karena kerap sekali duo jahil itu membuat  teman-teman nya terganggu. Kadang sampai menangis, jengkel, kadang panik, kadang ikut tertawa saja.

"Jangan dong, Rene. Gak asik banget sih lo! " mohon Seulgi.

"Iya, kak Irene gak asik banget. "

"Dih, gue sih gak peduli ya. Derita lo pada juga. "

Joy dan Wendy tertawa melihat drama itu. Mereka merasa geli dengan Seulgi dan Yeri yang terus memohon belas kasih dari Irene.

"Eh btw kalian udah nonton ini belum? " tanya y/n menunjukkan sebuah poster dari suatu film yang sedang hangat dibicarakan.

"Belum, gue juga mau nanya tadi, " ucap Joy bersemangat.

"Nonton yok! "

"Ayok-ayok aja gue, mah. "

Mereka-pun serentak menatap kearah Irene yang sedang berdiam diri mematung menatap mereka.

"Pake akun lo ya, Rene? "

"Gue mulu?! Akun klen dong kali-kali. "

"Lo kan baik, Rene, " bujuk Wendy.

Irene berdecak dan meraih handphonenya. Ia menyambungkan akunnya ke layar TV.

"Emang ini film soal apaan sih? "

"Katanya soal penghianatan gitu. "

"Ohh... "

Mereka menonton film itu dengan seksama. Beberapa aksi menegangkan membuat mereka merinding dan menutup mata dengan bantal sofa.

"Wen, ntar lo tidur di kasur gue aja ya? " ucap Irene menggenggam tangan Wendy.

"Iya, " jawab Wendy dengan wajah yang sama dengan Irene, tegang.

"Gue gimana? Gue sendiri di bawah."

Seulgi tertawa, "Derita lo, sih– siapa suruh hari tu milih kamar bawah tangga? Mana sendiri lagi. "

"Gue bareng lo dong, Gi. "

"Ogah! "

Y/n berdecak, "Diem anjir, gue gak denger mereka ngomong paan. "

CHILL KILLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang