CHAPTER XI

18 2 11
                                    

Halo men-temen, jumpa lagi dengan aku! Udah siap buat baca chapter terbaru ku belum? Di baca sampai habis ya, jangan lupa vote dan komennya

■□■□Darling□■□■

♤Masalah♤

Chanyeol sedang sibuk di meja kasir. Ia menghitung penghasilan yang di dapatkannya hari ini. Tiba-tiba ia melihat bayangan didepannya.

Bayangan itu milik Junmyeon.

"Ngapain lo? Gak terima pengemis. "

"Dih, mau ngajak baku hantam lo sama gue? Kemarin kopi lo juga belum lo bayar ya! "

Chanyeol justru menyengir kuda mendengarnya.

"Jun, lo kan baik nih. Ikhlasin aja ya? Bokap lo juga kaya, kok. "

Junmyeon hanya menatap sinis sahabatnya itu. Tak sengaja ia melirik kearah ruangan Chanyeol, "Ruangan lo masih direnovasi? "

"Iya, soalnya jendela di ruangan gue udah ketutupan dengan gedung sebelah. Jadi dipindahin arahnya. "

"Kasihan banget, padahal kalo sore cahaya dari jendela lama bagus. "

"Iya, tapi mau gimana lagi. Padahal kemarin gedung sebelah gak gede-gede amat. "

Kafe Chanyeol sedang sepi. Hanya ada beberapa meja yang terisi, itupun mayoritas dari mereka hanya satu sampai dua orang saja permeja.

"Tau deh kafe gua kagak rame, tapi lo ngapain berdiri depan kasir juga, Jamal? Entar datang pelanggan gue gimana? " sindir Chanyeol.

Junmyeon mengedarkan pandangannya ke sekitar, "Yaudah, kayak biasa. "

Chanyeol mengangguk dan membuat pesanan Junmyeon.

Tak lama menunggu, karyawan Chanyeol datang dengan pesanan Junmyeon.

"Terimakasih. Oh, boleh tolong panggilkan Chanyeol? "

"Pak Chanyeol? Ada keperluan apa ya, pak? "

"Udah panggilkan saja. Saya temennya kok. "

Karyawan itu mengangguk dan memanggil Chanyeol yang masih berada di kasir.

"Apaan sih? "

"Gue mau ngomong. "

Melihat wajah Junmyeon yang tampak murung dan serius, Chanyeol sama sekali tak berniat untuk menggoda.

"Yaudah, bentar gue naruh ini," ucap Chanyeol sambil melepas apron nya.

Setelah menaruh apron, Chanyeol kembali pada meja Junmyeon segera. Ia duduk tepat di hadapan sobatnya.

"Kenapa lagi lo? "

"Irene. Makin kesini gue makin kesusahan buat jaga ego. Lo tau gue juga sibuk ngurusin toko baju, kan? Ditambah dengan Irene yang sifatnya begitu gue makin kecapean. "

Chanyeol mengembuskan napasnya kasar, "Jadi? "

"Beberapa hari yang lalu gue gak sengaja teriakin dia, gue ngerasa bersalah karena dia beneran diam 2 hari. "

"Terus lo gak minta maaf? "

"Gue... "

"Biasanya lo langsung minta maaf, kan? Justru kalo lo gak minta maaf, si Irene bakal ngerasa kalo lo itu emang kesel dengan dia, bukan kelepasan atau apa."

"Makanya, itu kejadiannya udah agak jauhan. Gak enak kalo minta maafnya sekarang. "

"Ya, tinggal minta maaf apa susahnya? "

CHILL KILLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang