CHAPTER XXIII

15 2 0
                                        

Halo men-temen, jumpa lagi dengan aku! Udah siap buat baca chapter terbaru ku belum? Di baca sampai habis ya, jangan lupa vote dan komennya

■□■□Darling□■□■

Berbincang-bincang dengan sendu

"Bi, kita jalan-jalan, yuk! "

"Yaampun, ini kain dijemur dulu, y/n, dari tadi lho bibi bilangin. "

"Iya, iya, iya! "

Dengan bibir yang dimajukan, y/n mengangkat keranjang pakaian yang baru saja selesai dicuci oleh bibinya.

Untung saja pakaiannya tak terlalu banyak. Karena bunda sudah jarang muntah, jadi pakaian kotor lebih minim dari sebelumnya.

"Sudah? Sana mandi dulu. "

"Udah."

"Kapan? Kok bibi gak liat? "

"Tadi pagi jam setengah enam, tapi aku tidur lagi. " Bibi y/n hanya bisa menggeleng mendengar pengakuannya itu.

"Yaudah, ganti baju. "

"Mau kemana? "

"Tadi ngajak jalan-jalan. "

Mata y/n berbinar mendengar-nya. Dengan langkah yang penuh dengan semangat ia langsung ke kamar dan meng-ganti pakaiannya.

Lagi-lagi bibi y/n hanya menggeleng.

"Ayo, bi! "

"Sabar, ah. "

Y/n menarik-narik ujung baju bibinya, ia sudah sangat tidak sabar untuk berjalan-jalan setelah sekian lama.

"Udah. Ayo kita pergi, bibi udah tinggalin catatan kok di meja bunda kamu. "

"Tapi... Gak papa bunda kita tinggal sendiri? "

"Gak papa. Kalau ada apa-apa nanti dia bakal telfon bibi. "

"Okay... "

Mereka pun berjalan bersama. Y/n menceritakan seberapa sibuk jadwalnya di kota sana. Bibinya tak henti-henti membulatkan bibir tipisnya itu.

"Terus, teman-teman di rumah kamu tinggal itu gimana? "

"Ya, gitu deh. Biasalah, pasti ada masalahnya. "

Bibi y/n mengangguk saja. Mungkin y/n tak ingin membicarakan soal itu secara lanjut, jadi bibi y/n tak bertanya lagi. 

"Kamu maunya kemana? Di depan sana ada toko jajanan baru. "

"Beneran? "

"Iya, minimarket gitu. "

"Mauu!

Bibi y/n mengangguk. Perjalanan mereka kembali dilanjutkan dengan cerita-cetita lucu y/n.

Sesekali bibi y/n ikut tertawa dan sesekali meneriakan pengalamannya yang mirip dengan cerita y/n.

Akhirnya mereka sampai di minimarket yang dimaksud bibi y/n.

Mata y/n terasa sangat berkilau melihat rak-rak yang memajang mi instan dan juga beberapa makanan ringan.

"Sana ambil yang kamu mau, bibi mau nyari jajanan juga. "

Dengan senang hati y/n mendatangi rak-rak yang berjejer itu. Ada tteokbokki, ramyeon, gimbap, dan banyak lagi. Makanan apa yang harus ia pilih?

Otaknya bekerja sangat keras untuk berpikir makanan apa yang harus ia pilih. Sampai pada akhirnya pilihannya mantap pada gimbap yang berisikan sosis dan juga kimchi sawi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 31 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CHILL KILLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang