Halo men-temen, jumpa lagi dengan aku! Udah siap buat baca chapter terbaru ku belum? Di baca sampai habis ya, jangan lupa vote dan komennya■□■□Darling□■□■
♤Besok Merdeka♤
Y/n mengerjapkan matanya. Sinar matahari mulai menusuk matanya. Ia menoleh ke sisi kiri kasurnya, ada Yeri yang masih tertidur pulas sembari memeluk lengannya.
"Kiyowo."
Ia melepaskan pelukan Yeri secara perlahan, tak ingin mengganggu tidur pulasnya.
Seisi rumah masih sunyi. Tidak biasanya Irene telat bangun. Mungkin anak itu lelah karena membantu kekasihnya kemarin di toko.
"Eumm... Kalo gak salah gue ada beli pasta dah kemarin. Mana, yak? "
Y/n mengobrak-abrik laci penyimpanan. Setelah menemukan apa yang ia inginkan, y/n kini terdiam menatap laci itu.
"Bikin sekarang gak, ya? Yeri bilang dia pengen juga, sih. "
Membutuhkan waktu untuk mendapatkan jawaban pasti. Sampai pada akhirnya,
"Sip, entar gue beliin yang baru aja buat ntuh anak. "
Y/n mulai memasak pastanya. Ia juga membuat menu sarapan lain untuk 'teman-teman' serumahnya.
"Oh, y/n? Gue kirain Irene. "
"Annyeong, " sapa y/n pada Joy, namun Joy tak menggubris.
Dengan langkahnya yang gontai seperti Zombie, gadis itu mendekati sofa untuk dijadikan kasur keduanya.
Y/n hanya menggeleng melihat perilaku Joy.
"Hmm... Harumnya! Dua tahun lagi fix gue jadi juri M*sterChef."
Y/n menata masakannya di meja seperti biasa. Ia juga membangunkan Joy.
"Kak Joy bangun, kita sarapan. "
"Ah? Iya, iya. "
"Gue bangunin yang lain dulu, lo jangan tidur lagi ya. " Joy mengangguk sebagai jawaban.
Y/n beranjak untuk membangunkan teman-teman nya yang lain.
Saat kakinya pertama kali mendarat di lantai dua, ia mendengar samar-samar percakapan dari kamar Irene dan Wendy.
Namun ia tak menghiraukan-nya, ia akan membangunkan Seulgi dan Yeri dahulu.
"Yeri, bangun. Kita makan dulu, yuk. "
"Eumm... Lima menit lagi... "
Y/n beralih ke kasur Seulgi. "Kak Seulgi, bangun... " ucap y/n sambil mengguncang tubuh Seulgi.
Seperti biasa, anak itu susah sekali dibangunkan. Y/n berpikir hal apa yang mampu membangunkan Seulgi dengan cepat.
"KAK SEULGI DOMPET KAK SEULGI DIMAKAN HAETNIM!! "
Seulgi langsung terperanjat dari tidurnya. Ia mencoba untuk menyesuaikan tubuhnya yang masih lemas karena baru bangun tidur.
"Hah? Haetnim? Haetnim makan dompet gue? Kok bisa?" Tentu saja Seulgi kaget ia celingukan berusaha mengerti situasi.
Melihat y/n yang tertawa membuat Seulgi kesal. Dengan penuh rasa kesal ia melempar bantalnya kearah y/n.
"Ahahaha gak kena... "
"Dih, nantangin lo?! "
Y/n menjulurkan lidahnya mengejek Seulgi.
Yeri yang mendengar bising-bising dari temannya pun terbangun. Ia cekikikan dan ikut melempari mereka bantal.

KAMU SEDANG MEMBACA
CHILL KILL
FanfictionMenceritakan tentang pertemanan 6 gadis yang berujung berantakan karena kehilangan salah satu dari mereka. Mereka saling benci,marah,kecewa dan tentunya merasa menyesal juga terhadap kehilangan sahabat mereka itu. (Sudah diremake 1 kali)