CHAPTER II

53 4 6
                                    

Halo men-temen, jumpa lagi dengan aku! Udah siap buat baca chapter terbaru ku belum? Di baca sampai habis ya, jangan lupa vote dan komennya

■□■□Darling□■□■

♤Hari Minggu♤

"Y/n, bantuin gue kupas bawang, dong. "

"Berapa? "

"Bawang merah 5, bawang putih 2 aja juga cukup. "

"Ok."

Irene dan y/n sedang menyiapkan makan pagi mereka. Seperti biasa, merekalah yang bangun paling awal. 

"Kak Irene kopi atau teh? "

"Gue teh aja deh keknya, sekali-kali. "

"Okay... "

Y/n menyeduh teh dan juga secangkir kopi untuk Seulgi.

Tiba-tiba muncul Haetnim dari kamar Joy. Ia berlari kecil kearah y/n dengan senyuman-nya yang menggemaskan.

"Halo Haetnim... Kamu udah bangun? Lapar ya? " sapa y/n.

"Bentar ya, aku cariin dulu makanan kamu. " Y/n mulai merogoh laci penyimpanan, namun hasilnya nihil.

"Kak Irene, makanannya Haetnim habis ya? "

"Iyakah? Perasaan beberapa hari lalu baru dibeli dengan si Yeri. "

"Tapi udah ga ada lagi, nih. "

"Yaudah, tanya sama emaknya langsung. "

Y/n berjalan menuju kamarnya. Ia hendak membangunkan Joy.

"Kak Joy, makanannya Haetnim mana? "

"Ha? Di laci gaada? "

"Gaada."

"Yaudah, ntar gue buatin. "

Y/n tak mengganggu tidur Joy lagi, ia keluar. Karena jika dibangunkan, yang lain pasti akan bangun juga dan pada akhirnya rumah jadi bising. Biarkan saja, lagian hari ini hari minggu.

"Apa katanya? "

"Nanti dia yang buatin. "

Irene tak menghiraukan itu, karena Haetnim juga biasanya makan bersama mereka. Sekitar jam setengah 8, dan ini masih jam 7:12.

"Hari ini lo ada niatan keluar ga? " tanya Irene.

"Gaada sih. Kenapa kak? "

"Nanti lo yang belanja boleh gak? "

"Boleh-boleh aja sih. Tapi gue gak berani kalo sendiri. "

"Entar gue suruh si Seulgi. Panggilin mereka dong, y/n– udah bisa makan, nih. "

Y/n mengangguk dan beranjak memanggil teman-temannya satu persatu.

"Kak Wen, makan yok! "

"Iya, bentar lagi gue nyusul. "

Lanjut ke kamar selanjutnya, y/n membangunkan Yeri terlebih dahulu.

"Yer, bangun makan yok. "

"Eung? Iyaa... "

"Kak Seulgi, bangun! Bangun! Udah pagi, ayo makan! "

Benar-benar tukang tidur, selalu saja seperti ini.

"Kak Seulgi, ayo bangun! "

"Ha? Iya, iya. Bentar, 5 menit lagi. "

"Enggak, ayo bangun! Gak bangun entar gak kebagian jatah makan, kak Irene masaknya pas-pasan pagi ni. "

CHILL KILLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang