CHAPTER XIX

16 2 4
                                    

Halo men-temen, jumpa lagi dengan aku! Udah siap buat baca chapter terbaru ku belum? Di baca sampai habis ya, jangan lupa vote dan komennya

■□■□Darling□■□■

♤Aku kangen ibu♤

Hari ini semua orang berkumpul. Tak satu dari mereka yang berniat untuk memulai percakapan.

Y/n sibuk dengan dunianya, sementara dari dapur Wendy sudah memperhatikan gerak-gerik gadis itu tanpa henti.

Seulgi yang sadar y/n terus-terusan diperharikan pun angkat bicara, "Kenapa sih, Wen? Kalo mau ngomong, ngomong aja sini. "

Wendy melirik sekilas kearah Seulgi, lalu memalingkan wajahnya.

"Kenapa, kak? "

"Gak ada. "

Y/n tentu bingung karena dari tadi ia tidak sadar dengan situasi saat ini.

"Awas aja lo, y/n."

Wendy tiba-tiba pergi begitu saja. Seulgi memperhatikan langkah Wendy.

"Lo beneran gak tau yang kira-kira bisa bikin si Wendy se dendam itu sama lo? "

Y/n berpikir sejenak. "Yang paling deket aja nih ya. Inget gak waktu hari itu lo debat sama kak Irene? "

"Oh, soal itu. Tapi bukannya udah clear? Kita udah maafin lo sama Irene, kenapa diungkit lagi? "

"Mungkin karena hari itu gue sumber masalahnya, kalian jadinya mojokin Irene. Tapi tiba-tiba sekarang kalian malah ngebela gue, bukan si Wendy nya. "

"Ya beda lah, anjir. Tuh anak jelas-jelas gila. Chanyeol bukan siapa-siapa nya. "

"Gue gak tau juga. Tapi gue rasa dia juga sakit hati. Sakit hati karena lo ikut ngebela gue, padahal lo sahabatnya dia sejak SD. "

Seulgi mengembuskan napasnya kasar. "Walaupun dia sahabat gue dari SD, tetap aja gue bakal ngebela yang bener, y/n."

Y/n menunduk. Telinganya sudah lelah mendengar masalah ini.

KRITT!!

Terdengar suara decitan pintu yang terbuka. Suara itu dihasilkan karena Yeri yang beranjak keluar dari rumah.

Semua menatap kearah yang sama, lalu kembali pada dunia masing-masing. Kecuali y/n.

Y/n mengintip apa yang dilakukan Yeri dari jendela secara diam-diam.

"AAARGGHHH!! "

"PERSETAN SEMUA! SEMUANYA GAK PUNYA HATI NURANI, HILANG SEMUA RASA EMPATI DENGAN KEEGOISAN. "

Seisi rumah tentunya kaget. Seulgi dan Joy bergegas lari untuk menghampiri Yeri.

"Yer, lo kenapa? Jangan gitu, yer. "

Yeri menjerit histeris. Ia menangis.

Seulgi mencoba menahan Yeri yang berontak, namun tenaganya tak terlalu kuat hari ini.

Y/n menyusul dan menahan tubuh Yeri. Sebelumnya ia juga membawa botol minum yang berisikan air.

Joy mengambil alih air itu dan memaksa Yeri untuk meminumnya. Setelah sekian lama akhirnya gadis itu sudah lebih tenang.

Seulgi memangku tubuh Yeri yang lemas. Mata Seulgi menatap kearah rumah, tanpa sengaja ia lihat Wendy yang menonton mereka dari kamarnya.

"Tega lo cuman nonton doang, Wen. Ini adik lo juga! "

Joy dan y/n ikut melihat kearah pandang Seulgi. Setelah mendapatkan banyak mata dari bawah sana, sosok Wendy menghilang.

Ia menghindar dari jendela.

CHILL KILLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang