Halo men-temen, jumpa lagi dengan aku! Udah siap buat baca chapter terbaru ku belum? Di baca sampai habis ya, jangan lupa vote dan komennya
■□■□Darling□■□■
♤Jihoon and Joy♤
"Gue mau cerita. "
Yang awalnya mereka sibuk dengan handphone masing-masing, langsung mereka menaruh atensi pada Seulgi.
"Kenapa? "
"Soal Jihoon. "
Semua terdiam. Saat ini memang tak ada Joy, anak itu sedang jalan-jalan sore dengan anjingnya Haetnim.
"Jihoon? Dia kenapa? "
"Eumm... Gue kemarin jumpa dia lagi ciuman dengan cewe lain."
"Tapi kali ini cewenya beda lagi. Kalo gak salah anak kedokteran, " tambah y/n mengompori.
Irene, Wendy, dan Yeri saling tatap. Mereka tahu seberapa brengsek anak itu. Tapi Joy menutup matanya.
"Joy udah tau soal ini? "
"Belum, gue takut kayak kemarin lagi. "
FLASHBACK
"Jangan ngomong yang enggak-enggak. Gue gak percaya! "
"Tapi emang gitu, Joy. Lo itu terlalu berlebihan dengan Jihoon. Dia itu brengsek, Joy."
Joy menggeleng kuat, "Kalian cuma gak ngertiin dia. "
"Soal kepribadian Jihoon bukannya udah jadi rahasia umum kalau dia itu brengsek?" imbuh Wendy.
"Diam! Kalo kalian gak suka gak usah dibahas! Jangan jelek-jelekin Jihoon, kalian cuma gak ngertiin dia. "
"Apa yang gak kami ngertiin,Joy?"
"Aargghh! Kalian gak tau apa-apa. Stop ngerasa paling tau soal dia! "
End of FLASHBACK
"Tinggal ngomong apa susahnya? " suara itu berasal dari Joy yang baru saja pulang dengan anjing kesayangannya.
Seulgi dan y/n menegang.
"Kenapa? Lanjutin aja. "
Kecuali Joy, mereka semua saling tatap. Tidak biasanya? Apa ia sudah mulai terbuka?
"Joy, apa lo gak putus aja dengan Jihoon? "
"Huft- kalian sendiri kan yang bilang gue pacaran tapi kayak gak ada hubungan apa-apa. Jadi buat apa putus? Kan emang gak berasa pacarannya. "
Wendy sebagai orang yang menyarankan saran barusan, terdiam. Menatap kearah Seulgi memohon pertolongan.
"Gak gitu, kak. Lo bisa aja ngomong gitu. Tapi kalo ada apa-apa gue juga yakin Jihoon masih bawa nama lo. "
"Maksud lo, Yer? "
Yeri menyeringai, "Simple aja, kalo dia terlibat masalah dia pasti bilang kalo dia ada hubungan dengan lo. Secara lo dari keluarga yang cukup berada. "
Tangan Joy mulai terkepal.
"Pernahkan dia ngelakuin itu? Tagihan sepatu branded-nya itu, ingat? Lo sampe pinjam uang kesana-kemari biar gak ngerepotin keluarga lo. "
"Diam, Yeri, " pinta Joy memperingati.
"Gue cuman mau ingetin lo, kak. Jangan sampe lo jatuh se-tolol itu gara-gara dia. "
KAMU SEDANG MEMBACA
CHILL KILL
FanfictionMenceritakan tentang pertemanan 6 gadis yang berujung berantakan karena kehilangan salah satu dari mereka. Mereka saling benci,marah,kecewa dan tentunya merasa menyesal juga terhadap kehilangan sahabat mereka itu. (Sudah diremake 1 kali)