CHAPTER V

29 4 6
                                    

Halo men-temen, jumpa lagi dengan aku! Udah siap buat baca chapter terbaru ku belum? Di baca sampai habis ya, jangan lupa vote dan komennya

■□■□Darling□■□■

♤Jihoon and Joy♤

"Gue mau cerita. "

Yang awalnya mereka sibuk dengan handphone masing-masing, langsung mereka menaruh atensi pada Seulgi.

"Kenapa? "

"Soal Jihoon. "

Semua terdiam. Saat ini memang tak ada Joy, anak itu sedang jalan-jalan sore dengan anjingnya Haetnim.

"Jihoon? Dia kenapa? "

"Eumm... Gue kemarin jumpa dia lagi ciuman dengan cewe lain."

"Tapi kali ini cewenya beda lagi. Kalo gak salah anak kedokteran, " tambah y/n mengompori.

Irene, Wendy, dan Yeri saling tatap. Mereka tahu seberapa brengsek anak itu. Tapi Joy menutup matanya.

"Joy udah tau soal ini? "

"Belum, gue takut kayak kemarin lagi. "

FLASHBACK

"Jangan ngomong yang enggak-enggak. Gue gak percaya! "

"Tapi emang gitu, Joy. Lo itu terlalu berlebihan dengan Jihoon. Dia itu brengsek, Joy."

Joy menggeleng kuat, "Kalian cuma gak ngertiin dia. "

"Soal kepribadian Jihoon bukannya udah jadi rahasia umum kalau dia itu brengsek?" imbuh Wendy.

"Diam! Kalo kalian gak suka gak usah dibahas! Jangan jelek-jelekin Jihoon, kalian cuma gak ngertiin dia. "

"Apa yang gak kami ngertiin,Joy?"

"Aargghh! Kalian gak tau apa-apa. Stop ngerasa paling tau soal dia! "

End of FLASHBACK

"Tinggal ngomong apa susahnya? " suara itu berasal dari Joy yang baru saja pulang dengan anjing kesayangannya.

Seulgi dan y/n menegang.

"Kenapa? Lanjutin aja. "

Kecuali Joy, mereka semua saling tatap. Tidak biasanya? Apa ia sudah mulai terbuka?

"Joy, apa lo gak putus aja dengan Jihoon? "

"Huft- kalian sendiri kan yang bilang gue pacaran tapi kayak gak ada hubungan apa-apa. Jadi buat apa putus? Kan emang gak berasa pacarannya. "

Wendy sebagai orang yang menyarankan saran barusan, terdiam. Menatap kearah Seulgi memohon pertolongan.

"Gak gitu, kak. Lo bisa aja ngomong gitu. Tapi kalo ada apa-apa gue juga yakin Jihoon masih bawa nama lo. "

"Maksud lo, Yer? "

Yeri menyeringai, "Simple aja, kalo dia terlibat masalah dia pasti bilang kalo dia ada hubungan dengan lo. Secara lo dari keluarga yang cukup berada. "

Tangan Joy mulai terkepal.

"Pernahkan dia ngelakuin itu? Tagihan sepatu branded-nya itu, ingat? Lo sampe pinjam uang kesana-kemari biar gak ngerepotin keluarga lo. "

"Diam, Yeri, " pinta Joy memperingati.

"Gue cuman mau ingetin lo, kak. Jangan sampe lo jatuh se-tolol itu gara-gara dia. "

CHILL KILLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang