CHAPTER XIII

22 2 5
                                    

Halo men-temen, jumpa lagi dengan aku! Udah siap buat baca chapter terbaru ku belum? Di baca sampai habis ya, jangan lupa vote dan komennya

■□■□Darling□■□■

♤Bertengkar?♤

Such a lovely day. Cuaca hari ini berawan, tidak terlalu terik dan tak juga mendung. Hanya ada angin rindang yang meniup anak-anak rambut.

Y/n tengah bergoleran di taman dengan seutas tikar di atas rumput. Tak ada yang ia lakukan, hanya menutup mata dan menikmati sinar matahari.

Tapi tiba-tiba terdengar seruan yang mengusik kegiatan y/n.

"Yak! Y/n-ssi! "

Y/n bangkit untuk melihat siapa yang memanggilnya. Oh, itu Wendy. Mengapa ia terlihat marah? Apa ia melakukan kesalahan?

"Apa-apaan sih lo? "

"Kenapa sih, kak? Gue gak ngapa-ngapain perasaan. "

"Gak tau diri. Kemarin lo bilang mau jumpa temen lo, ngape jadi ketemuan ama si Chanyeol? "

"H-hah? Enggak kok. Gue kemarin emang ketemu temen gue. Perlu gue telfon sekarang?"

"Gak usah bohong lo, jingan! "

"Sumpah gue gak bohong kak. Emang kemarin gue sempat ketemuan sama kak Chanyeol, tapi gak lama. "

"Gak lama? Terus ngapain pake acara peluk-pelukan? "

Y/n membelalakan matanya. Darimana Wendy mengetahui ini? Apa kemarin mereka tidak sengaja bertemu? Tapi y/n tak melihat kehadirannya.

"Biasa aja dong ekspresinya. Tadi lo gak ngelakuin itu kan? "

"Bukan gue yang meluk. Gue juga gak tau kalo kak Chanyeol bakal meluk gue."

"Bodo amat. Lo tetep pelukan dengan dia kan? "

Y/n tak menjawab. Ini terlalu tiba-tiba.

"Ini elo kan? Ngomongin apa sampe segitunya? "

"S-soal... "

"Gue udah nganggep lo kayak adek gue sendiri. Tega lo ngelakuin ini. "

"Tapi gue gak ada rasa apa-apa dengan kak Chanyeol. Kami bahkan jarang ngobrol. "

"Jarang ngobrol tapi berani meluk gitu lo kira gue bakal percaya? Dasar munafik! "

Munafik? Ayolah, seandainya Wendy tahu alasan y/n dekat dengan Chanyeol, pasti Wendy juga menyuruhnya untuk menjauhi laki-laki aneh itu.

Tapi y/n tak bisa melakukannya, ia terlalu takut.

"Apa? Mau ngomong apa lagi? "

"Lo gak bisa langsung nyalahin gue tanpa tau yang kami omongin. Kalo bisa juga gue gak akan mau deketin dia, " gumam y/n sembari menatap mata Wendy tanpa rasa takut.

"Lo ngomong apa? Kenapa liatin gue gitu?! Nantangin nih ceritanya? "

"Gue gak nantangin, tapi gue ngomong sesuai fakta. "

"Cih, gosah sok ngomongin fakta. Bullshit tau gak? "

"Kalo gitu telfon aja si Chanyeol. Bereskan? "

PLAKK!!

"Udah ngelakuin kesalahan tau diri! "

"Kesalahan apa? Asal lo tau, satu-satunya yang salah sekarang itu si Chanyeol. Lo kira gue mau nerima semua ini? Lo kira gue mau dipeluk saat itu? Kagak! "

CHILL KILLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang