13✧Sayembara

37 23 1
                                    

**•̩̩͙✩•̩̩͙*˚ ˚*•̩̩͙✩•̩̩͙*˚*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

**•̩̩͙✩•̩̩͙*˚ ˚*•̩̩͙✩•̩̩͙*˚*

"Bagaimana jika dia
tidak baik-baik saja?"
~Ailee
‧͙⁺˚*・༓☾ ☽༓・*˚⁺‧͙
-

-

-

Terbang kesana-kemari, dengan tawa yang menghiasi wajah indahnya. Membuat ketiga pria di kapal itu menggelengkan kepalanya. Seolah merasa pasrah dengan apa yang dilakukan Ailee dan elang itu.

Semenjak kejadian Ailee dibawa terbang oleh seekor elang. Vulcan terbangun, dan langsung mendekat ke arah Aaron dan Lui. Memastikan jika tidak ada bahaya apapun. Hingga akhirnya dia menemukan bahwa Ailee tengah bergembira terbang bersama elang.

Lui, Aaron, dan Vulcan melanjutkan perjalanan mereka dengan kapal itu. Melaju terus tanpa henti. Sementara Ailee dan elangnya itu, mengikuti kapal mereka. Hingga suatu suara terdengar membuat ketiga pria itu kebingungan untuk mengambil langkah.

"Hey, elang ini ingin membawaku ke suatu tempat!" ucap Ailee. Benar saja, jika sebelumnya elang itu terbang mengikuti kapal mereka itu. Kini elang itu berpindah arah menuju ke sebuah pulau di tengah lautan lapas ini. Tentu hal ini membuat ketiga pria di kapal itu terpaksa mengubah arah mengikuti kemana burung itu membawa Ailee.

Burung itu turun, diikuti dengan Ailee yang turun dari punggung sang elang. Ailee memperhatikan elang itu di saat burung itu terlihat merasa kesakitan. Elang itu menundukkan kepalanya. Membuat Ailee mengikuti kemana pandangannya pergi.

Dan ya, ketemu! Elang itu mendapat luka di kakinya. Membuatnya merasa kesakitan hingga memilih untuk berhenti terbang seperti tadi. Ailee mencoba melihat luka itu, ia mengelus luka itu. Membuat burung di depannya itu berteriak kesakitan.

Hingga sampailah sebuah kapal di pinggir pulau itu. Ketiga pria yang berada di sana perlahan turun. Mendekat ke arah Ailee dan si burung itu. "Ada apa?" tanya Aaron kepada sahabatnya.

"Kakinya terluka," balas Ailee dengan bibir yang ia kerucutkan. Menampakkan jika dirinya merasa sedih dengan kondisi elang itu.

Melihat raut wajah sahabatnya itu, membuat Aaron terkekeh. Dia tahu jika gadis di depannya itu merasa sedih. Tapi entahlah, Aaron pikir itu adalah hal menggemaskan. "Oh, bukankah Lui bisa menyembuhkan luka?" tanya Aaron.

Lui yang mendengar itu, memutar bola matanya malas. Dia merasa, apapun keadaanya ujung-ujungnya pasti dia yang harus bergerak. Dasar!

Lui mendekat, tangannya memegang kaki elang itu. Perlahan dia mengeluarkan sihirnya dan menyalurkannya ke kaki burung itu. Hingga luka yang ada pada kaki burung itu perlahan menghilang. Membuat burung itu langsung terbang karena merasa bahagia telah ditolong oleh makhluk di depannya ini.

"Sampai kau terluka lagi, tidak akan aku tolong dirimu!" ancam Lui melihat elang itu langsung terbang begitu saja. Bagaimana tidak? Elang itu baru saja sembuh dan langsung bertingkah seperti ini. Bagaimana jika dia terluka lagi? Bukankah Lui harus repot-repot menyalurkan sihirnya kepada burung itu?

COME TO ME, AILEETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang