Aaron mengambil dan memperhatikan kaca itu. Melihat apa yang dilakukan sahabatnya, Ailee merasa sangat jengkel. Ailee berkata, "Letakkan saja, Aaron. Aku benci kaca itu."
"Tunggu, liatlah! Wajah kita menjadi sangat berbeda di kaca ini. Ini..., kenap...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
**•̩̩͙✩•̩̩͙*˚ ˚*•̩̩͙✩•̩̩͙*˚*
"Aku ingin memutar waktu, dan menanyakan semuanya kepadanya." ~Ailee
‧͙⁺˚*・༓☾ ☽༓・*˚⁺‧͙
-
-
-
Sekarang, Ailee dan Lui mengambil satu jagung yang sudah matang. Mereka memakannya. Sementara Aaron masih sibuk mengipasi kayu bakar agar tidak mati. Dari malam itu, mereka bertiga semakin akrab. Walau, dua lelaki itu tetap tidak bisa akur.
Ailee dengan sihir apinya dan Aaron dengan sihir petirnya, tentu hal itu membuat mereka semakin tertarik dengan dunia Erthermoor ini. "Di Erthermoor ini ada yang mempunyai dua elemen," ucap Lui. Dua elemen? Yang benar saja! Ini benar-benar menarik! Iya, kan?
"Aku sudah tahu kemungkinan elemen apa yang kalian miliki," lanjut Lui. Hal ini tentu membuat Ailee dan Aaron semakin penasaran. Jika Lui tahu, mengapa tidak memberitahu mereka sekarang?
"Beri tahu kami, Lui," jawab Ailee. Lui menggelengkan kepalanya. Seolah ia sengaja tidak ingin memberi tahu mereka. "Tidak, kalian harus mencari tahunya sendiri, haha."
Sungguh! Hal seperti inilah yang membuat Aaron selalu kesal kepada Lui. Tinggal memberitahu apa susahnya? Aneh memang. "Kenapa begitu?" tanya Aaron.
"Suka-suka ku," jawab Lui.
"Sialan," balas Aaron.
Mendengar perbincangan kedua pria di depannya itu, membuat Ailee terkekeh. Memang dua orang ini tidak pernah akur. Mulai ia memandangi Goa Keajaiban. Menurutnya, goa ini cukup nyaman, tidak terlalu gelap, indah, dan cantik.
Sontak ia mulai berpikir kembali tentang Erthermoor. Sesungguhnya ini apa? Mengapa mereka harus di sini? Hidup memang selalu aneh. Ia menatap Lui, dan bertanya. "Lui, apa kamu tahu tentang orang tua kami? Maksudku, apa hubungan mereka dengan tempat ini? Sejujurnya aku masih bingung tentang Erthermoor ini. Ini terasa seperti dongeng, kau tahu?"
Mendengar pertanyaan gadis di depannya itu, Aaron mengangguk setuju dengan apa yang Ailee tanyakan. Sebenarnya, apa urusan mereka berada di sini?
Lui menarik nafas panjang, dan menghembuskannya. Ia memandangi dua anak muda di depannya itu. Memang penuh pertanyaan mereka ini. "Baiklah, harus ku mulai dari mana dahulu?"
"Bagaimana dengan orang tuaku? Saat orang-orang itu kemari. Mereka memanggil ayahku dengan sebutan Raja Arvaz, Apa maksudnya? Kemudian kamu memanggil Tuan Tir dengan sebutan Jenderal. Bisakah kamu menjelaskannya?" tanya Ailee.
"Baik, pertama aku harus menyampaikan bahwa aku sudah lama tinggal sendiri di pulau ini. Kita berada di pulau terpencil penuh perbukitan. Karena itu aku hanya tahu sedikit mengenai orang tua kalian. Dan semenjak orang tua kalian pergi ke Bumi Manusia aku tidak tahu apapun lagi," jelas Lui terlebih dahulu. Sengaja ia menjelaskan tentang dirinya agar Ailee dan Aaron tidak banyak bertanya lagi.