18✧Misi Lui

31 20 18
                                    

**•̩̩͙✩•̩̩͙*˚ ˚*•̩̩͙✩•̩̩͙*˚*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

**•̩̩͙✩•̩̩͙*˚ ˚*•̩̩͙✩•̩̩͙*˚*

"Hancur dibalas maaf tidaklah adil. Jadi, nikmati saja kehancuranmu."
~ Lui
‧͙⁺˚*・༓☾ ☽༓・*˚⁺‧͙
-

-

-

Masih dengan tatapan tajamnya, Ailee melihat wajah Blaze. Merasakan kebencian terhadap orang itu mengalir dalam tubuhnya. Ailee tidak melepaskan pandangannya.

"Nak, apa kau ingin keluar dari sini?" tanya Blaze dengan suara lembut. Bahkan begitu lembutnya suaranya, hingga membuat Ailee merasa jijik.

Tanpa menjawabnya, Ailee hanya menatapnya. Berharap jika dirinya keluar dari penjara ini, ia bisa langsung membunuh langsung orang itu.

Blaze terkekeh. Seolah tatapan gadis di depannya ini adalah sebuah lelucon baginya. Blaze berkata, "Cucuku yang malang. Baik, aku di sini hanya ingin mendawarkan sesuatu kepadamu."

Tanpa menunggu jawaban dari gadis itu, Blaze melanjutkan kalimatnya. Dia mengambil selembar kertas dari kantong bajunya. Dengan angkuh Blaze melemparkan kertas itu tepat di wajah Ailee. Lalu dia berkata, "Aku akan mengeluarkanmu dari sini. Tapi kau harus membuat Arvaz sialan itu memberikan Pyroqua kepadaku. Untuk menjadi milikku, seutuhnya. Dan minta ayahmu menandatangani surat itu. Bagaimana?"

Dengan sigap Ailee menggeleng. Perlahan Ailee beranjak berdiri. Dari balik jeruji besi itu. Ailee berkata, "Tidak akan!"

Bukannya memasang wajah marah, Blaze justru menunjukkan tawanya lagi. Kali ini, tawanya jauh terdengar lebih keras. Dia berkata, "Kenapa? Ayahmu saja tidak mampu mengurus Pyroqua. Rakyatnya yang malang itu sudah banyak aku siksa. Tapi apa ayahmu menyelesaikan masalahnya itu? Tidak sama sekali."

Blaze kembali melanjutkan, "Mengurus rakyatnya sendiri tidak bisa. Jadi, tunggu apalagi? Dibanding Pyroqua mengalami kekosongan jabatan. Berikan saja padaku. Bukankah itu lebih membantu, huh?"

Kembali Ailee menggeleng. Kali ini dirinya berani menyeringai. Ailee berkata, "Tidak akan! Lagipula kau sudah tua. Ajalmu juga sebentar lagi! Lalu bagaimana mungkin kau bisa mengurus Pyroqua, bodoh!"

Merasa dirinya di hina. Tanpa menjawab apapun, Blaze memanggil pengawalnya. Blaze beranjak mengambil sebuah cambuk yang berada di pojok ruangan itu yang kemudian dia berikan cambuk itu kepada pengawalnya.

Seolah memahami apa yang dimaksud tuannya. Satu dari pengawal mengambil cambuk itu. Dan satu lainnya membuka gembok penjara Ailee.

Memasuki tempat di mana Ailee di kurung, satu di antara mereka langsung memegangi kedua tangan Ailee. Membuat Ailee bersujud di lantai. Dan Satu lainnya mengarahkan cambuk yang dia pegang ke arah punggung Ailee. Tanpa aba-aba pengawal itu langsung mencambuk tubuh Ailee hingga gadis itu merasa lemas.

COME TO ME, AILEETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang