04✧Petir

133 85 179
                                    

**•̩̩͙✩•̩̩͙*˚ ˚*•̩̩͙✩•̩̩͙*˚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

**•̩̩͙✩•̩̩͙*˚ ˚*•̩̩͙✩•̩̩͙*˚

"Menghindari ketakutan hanya akan membuat keadaanmu semakin parah. Akan jauh lebih baik jika kamu menghadapinya,"
~Ailee

‧͙⁺˚*・༓☾ ☽༓・*˚⁺‧͙

-

-

-
S

Satu minggu telah berlalu. Aaron sudah mulai menguasai sihirnya. Sementara Ailee masih kesulitan menggunakan sayapnya.

Seseorang dengan jubah hitamnya, mengambil dua tumpukan jubah lainnya. Dia berjalan mendekat ke arah dua manusia di depannya. "Pakai ini," perintah Lui.

"Jubah? Untuk apa?" Aaron bertanya.
Melihat Lui yang mengenakan dan memberikan jubah hitam itu. Ailee spontan terdiam. Dia mengingat kejadian masa kecilnya di mana ada orang asing dengan jubah hitam yang hampir menculiknya. Jika saja Tuan Tir tidak melihatnya saat itu, mungkin Ailee tidak akan hidup sampai sekarang. Bagi Ailee, jubah hitam adalah hal yang sangat menakutkan.

"Hari ini kita akan memulai sebuah misi. Kita harus pergi ke Edenfield. Bergegaslah karena ini adalah perjalanan yang sangat panjang," jelas Lui. Ya, hari ini juga mereka akan memulai perjalanan. Mereka akan pergi ke Edenfield yaitu kerajaan tumbuhan untuk mencari Bunga Calestia.

Menyadari keadaan Ailee, Aaron menahan tangan Lui yang ingin memberikan jubah itu. "Bagaimana jika kita tidak menggunakan ini?"

"Ayolah, kamu ingin orang orang menangkap dan mengurung kalian?" tegas Lui. Kini pandangan Aaron terfokus kepada Ailee. Kedua manik lelaki dan perempuan itu bertemu. Menggambarkan tatapan khawatir yang bertemu dengan tatapan ketakutan.

Meski begitu, Ailee selalu berusaha untuk menyingkirkan rasa takutnya. Menyadari ia berada di dunia aneh seperti ini, dia belajar untuk menghilangkan traumanya sedikit demi sedikit. Ia berkata, "Bagaimana jika mengganti warna lain? Ah, aku... Aku hanya sedikit takut jika itu warna hitam."

  ‧͙⁺˚*・༓☾ ☽༓・*˚⁺‧͙

Dingin udara pagi menerpa wajah mereka. Berjalan dari terbit fajar hingga sinar matahari terpancar dan menyilaukan mata mereka. Yang benar saja! Mereka berada di suatu pulau dengan perbukitan yang sangat tinggi. Bahkan sekarang, mereka belum sampai di tepi pulau. Sekitar 3 kilo meter lagi baru mereka akan sampai di sana.

"Aku tidak tahan Lui, aku lelah," ucap Aaron. Sudah lama mereka berjalan, dan kini dia merasa sangat tidak sanggup untuk melanjutkan. Denyut jantung yang terasa lebih cepat. Napas yang mulai terengah-engah. Bahkan kakinya mulai bergetar sekarang. Dia benar-benar butuh istirahat!

COME TO ME, AILEETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang