**•̩̩͙✩•̩̩͙*˚ ˚*•̩̩͙✩•̩̩͙*˚*
"Mengapa semua terasa begitu sulit?"
~ Ailee
‧͙⁺˚*・༓☾ ☽༓・*˚⁺‧͙
--
-
Matahari menghilang, diikuti dengan kemunculan sang bulan. Menandakan malam benar-benar telah tiba. Meskipun memasuki waktu malam. Bulan purnama yang terjadi saat ini, membuat langit terlihat jauh lebih terang dari biasanya. Membuat siapapun yang melihatnya, merasakan kedamaian dalam dirinya.
Tapi sayang, kedamaian itu nyatanya tidak berada di pihak 2 anak muda yang saling berdiam diri sekarang. Aaron yang berusaha mencari tahu masalah Ailee. Tapi justru mendapat berbagai jawaban ketus dari gadis itu. Kini dirinya memilih untuk diam, membiarkan gadis itu merasakan amarahnya mengalir dalam tubuhnya. Membiarkan gadis itu untuk meluapkan emosinya.
Bukannya tidak peka atau bagaimana. Aaron cukup paham, di saat seperti ini Ailee hanya butuh waktu untuk dirinya sendiri. Tanpa ada yang berbicara kepadanya.
Meski begitu, Aaron tetap tidak mau meninggalkannya. Bahkan, 30 menit telah berlalu. Dan mereka tetap dengan posisi seperti ini. Posisi di mana Ailee tidak melihat sedikitpun ke arah Aaron. Memilih untuk tidak berbicara dengan pria itu. Dan memilih untuk mengunci rapat mulutnya.
Satu hembusan napas pasrah terdengar. Setengah jam Aaron mencoba bersabar. Namun kali ini, Aaron rasa sudah saatnya untuk berbicara kembali dengan gadis di depannya itu. Aaron bertanya, "Apa aku bisa berbicara dengan mu sekarang?"
Ailee perlahan menunduk. Memilih untuk menyerah dan menoleh kepada sahabatnya itu. Tanpa menjawab, Ailee hanya menatap mata pria di depannya. Tatapannya itu, seolah menjelaskan tentang berapa lelahnya dirinya dengan permasalahannya. Permasalahan mengenai ibunya lebih tepatnya.
"Ayo!" titah Aaron. Pria itu meraih satu tangan Ailee. Menariknya dan membawa sahabatnya ke sebuah kursi panjang di dekat pintu masuk rumah pria tua. Dan kemudian mereka duduk di sana.
Aaron menatap mata gadis itu. Aaron berkata, "Jika suasana hatimu buruk karena aku, maafkan aku. Tapi bisakah kita berhenti mendiamkan diri satu sama lain seperti tadi?"
"Maaf," ucap Ailee. Gadis itu menatap kembali mata sahabatnya itu. Merasa tidak enak karena telah melampiaskan emosinya kepada pria itu. Ditambah saat di mana tanpa sebab dirinya merasa sebal dengan Aaron yang berbincang dengan Leah. Ailee semakin merasa tidak enak.
Perlahan Aaron tersenyum. Satu tangannya bergerak mengusap kepala Ailee. Aaron membalas, "Tidak apa-apa. Apa ada yang ingin kau katakan tentang hari ini?"
Ailee menganggukkan kepalanya. Menandakan jika dirinya butuh tempat bersandar untuk mengeluh sekarang. Perlahan ia membalas senyuman Aaron. Dan mulai berkata, "Kau tahu betapa buruknya hari ini untukku."
KAMU SEDANG MEMBACA
COME TO ME, AILEE
FantasíaAaron mengambil dan memperhatikan kaca itu. Melihat apa yang dilakukan sahabatnya, Ailee merasa sangat jengkel. Ailee berkata, "Letakkan saja, Aaron. Aku benci kaca itu." "Tunggu, liatlah! Wajah kita menjadi sangat berbeda di kaca ini. Ini..., kenap...