02. Xinnn cemburu?

3.3K 175 1
                                    

Ruangan VVIP milik Skylar tampak penuh dengan beberapa anggota esport dari team ONIC. Sedangkan Skylar nya sendiri belum terusik tidur panjangnya sejak kemarin.

"Kita do'ain yang terbaik aja, semoga cepet sembuh" kiboy tampak menatap xinnn dan CEO AP di depannya ini.

"Iya terimakasih kiboy, oh iya kalian sudah makan? Mau sekalian saya belikan makanan tidak?" Ucap Pak AP, kiboy hanya terkekeh dan menggelengkan kepalanya pelan.

"Ngak perlu Pak, tadi kita udah makan" Pak AP mengangguk dan izin untuk keluar membeli makanan. Xinnn menatap Dyrennn yang menguap ngantuk di sampingnya.

"Lo mau pulang ren? Atau mau tidur di sini aja?" Dyrennn mengangguk menandakan mengiyakan perkataan Xinnn agar tidur di sini.

"Yaudah tidur aja, nanti gua bangunin kalau-kalau makanannya udah dateng" Lagi- Dyrennn menganggukan perkataan xinnn.

Sanz menatap Kairi yang duduk di bangku dekat ranjang Skylar, ia juga melihat Kairi yang memegang lengan Skylar yang pucat pasi. Sanz hanya menghela nafas lelah melihat prilaku jungler milik team nya ini, jika Kairi sudah terobsesi dengan sesuatu sudah pasti ia akan mengejar sesuatu tersebut.

Kiboy juga melihat Sanz yang tampak malas melihat pergerakan Kairi sejak tadi, ia hanya takut jika anak RRQ itu akan sulit menghadapi keinginannya suatu hari nanti.

"Kairi, jaga tangan lo" Kairi tampak tersentak dengan perkataan kiboy yang mengarahkan kepadanya, namun ia hanya diam apalagi ketika tangan pucat Skylar meraba-raba sesuatu dan berakhir pada jari telunjuk miliknya.

"Dia cari tangan gua" Sanz memutar bola matanya malas, sedangkan xinnn terus melihat pergerakan Kairi yang mencoba meraba Skylar.

"Ngak usah modus, dia punya gua" ucap Xinnn takut jika anak didiknya di ambil oleh anggota ONIC yang satu ini. Kairi tampak terkekeh pelan dan menampilkan senyuman mematikan.

"Hee?.. Ngak, dia bakal jadi milik gua" seakan-akan terasa sengatan antara keduanya untuk bertarung, kiboy dan Sanz merasakan hawa yang tidak mengenakan.

"Udahlah, dia punya RRQ.. Kairi, jangan ngadi-ngadi" ucap Sanz, kiboy juga menganggukan kepalanya pertanda mengiyakan apa yang di katakan oleh Sanz.

Sedangkan Xinnn hanya memberikan senyuman yang tampak meremehkan. Kairi hanya diam dengan wajah yang terus menerus melirik ke arah Skylar yang terganggu akan pembicaraan dan hawa ruangan yang mereka buat.

"Akh..bang xinnn..pusing" Xin yang mendengarkan perkataan Skylar beranjak dari sofa dan menuju ke arah ranjang, ia menatap tangan Kairi yang di pengang oleh Skylar seolah-olah itu adalah tangan miliknya.

Xin mengelus rambut Skylar tanpa memandang ke arah Kairi, lengan Skylar yang memegang tangan Kairi juga di lepaskan sendiri oleh Skylar.

"Gua disini" kelopak mata Skylar terbuka sedikit dan mencari keberadaan Xin. Sedangkan Xin yang terkekeh kecil ketika melihat Skylar yang cemberut.

"Sakit bang.. Pala gua pu-sing" Xin hanya terkekeh akan perkataan yang Skylar ucapkan, memang suhu tubuh milik Skylar sudah menurun beberapa jam lalu.

"Iye, nanti juga sakitnya ilang tidur aja lagi" Skylar hanya mengangguk dan menutup kepalanya kembali. Kairi tampak panas dengan pembicaraan yang di lakukan oleh kedua adam ini.

Setelah di rawat kurang lebih selama 3 hari di rumah sakit, kini Skylar sudah menjadi Skylar yang kita kenal. Apalagi jika bukan petikilan dan tidak bisa diam? Anak itu sepertinya baru saja di isi oleh baterai besar di dalam tubuh nya.

ᴘʀᴏ ᴘʟᴀʏᴇʀ ᴏʙsᴇssᴇᴅ (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang